Banjir Semarang, 2 Pompa Milik PUPR Mati, Terganjal Adminstrasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak ke sejumlah titik banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah Minggu (7/2/2021). Sejumlah lokasi yang disambangi Ganjar diantaranya rumah pompa Mberok Kota Lama, drainase di Jalan Ronggolawe serta Stasiun Tawang Semarang.
1. Cuma satu pompa yang hidup untuk kawasan Kota Lama Semarang
Saat sidak di rumah pompa Mberok Kota Lama, Ganjar menemukan tidak optimalnya pompa yang ada. Dari tiga pompa yang terpasang, hanya satu yang dihidupkan.
Petugas rumah pompa menjelaskan kepada Ganjar bahwa dua pompa tidak beroperasi tersebut terganjal permasalahan adminitratif karena belum diserahkan kepada Pemerintah Kota Semarang walaupun penggarapannya sudah selesai.
Ganjar menegaskan bahwa tidak alasan administratif yang menghambat dalam penanganan banjir di Semarang karena dalam kondisi darurat.
Baca Juga: Perjalanan 3 KA dari Semarang Tersendat Efek Emplasemen Kena Banjir
2. Rumah pompa Mberok salah satu andalan penanganan banjir di Semarang
Editor’s picks
Ia pun langsung meminta dua pompa lain dihidupkan. Sayangnya, tempat dua pompa tersebut terkunci dan tidak ada petugas yang bisa membuka.
"Saya minta hari ini (Minggu (7/2/2021)) dihidupkan. Saya minta nomor telponnya, nanti saya cek harus sudah hidup. Meskipun belum diserahkan tapi ini kondisi darurat, jadi harus dihidupkan. Soalnya ini vital, dari tiga pompa yang ada, yang hidup hanya satu," tegasnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times.
Untuk diketahui, rumah pompa Mberok merupakan tumpuan utama untuk menangani persoalan banjir di kawasan Kota Lama Semarang. Terlebih, kawasan tersebut terdapat pusat transportasi publik seperti Stasiun Tawang yang terendam banjir.
3. Kementerian PUPR belum menyerahkan ke Pemkot Semarang
Maka selain mengoptimalkan pompa Mberok, Ganjar turut meminta pihak PT KAI mencari penyebab genangan di Stasiun Tawang.
"Jadi harus dicari penyebab genangan, kalau memang ada kebocoran drainase, maka harus dibenahi secepatnya. Sebab kondisi curah hujan di Semarang ini cukup ekstem dan diperkirakan BMKG kondisi ini bisa seminggu," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pengelolaan Pompa Banjir Wilayah Tengah Dua DPU Kota Semarang, Yoyok Wiratmoko mengakui apabila tidak dihidupkannya semua pompa di lokasi karena memang belum diserahkan.
"Itu yang mengerjakan adalah Kementerian PUPR, dan belum diserahkan ke Pemkot Semarang. Jadi untuk mengoperasionalkannya, itu masih di ranah PUPR. Kami sudah melakukan komunikasi. Kalau itu semua dihidupkan pasti akan semakin cepat," ujarnya.
Baca Juga: Berangsur Normal, Bandara Semarang Sudah Layani 26 Penerbangan