Djarum Renovasi 80 Rumah Tidak Layak Huni di Kudus, Anggarkan Rp4 M

- PT Djarum alokasikan Rp4 miliar untuk renovasi dan bangun ulang 80 rumah di Kudus
- Seremoni program RSLH dihadiri Pj Bupati Kudus, penerima bantuan merasa syukur
- Program RSLH melibatkan kolaborasi dengan Dinas PKPLH Kabupaten Kudus, target 100 rumah semester kedua
Kudus, IDN Times - PT Djarum kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kudus melalui program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH). Perusahaan tersebut mengalokasikan dana sebesar Rp4 miliar untuk merenovasi dan membangun ulang 80 rumah di 9 kecamatan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
1. Rumah untuk hari tua

Seremoni serah terima simbolis program RSLH digelar pada Rabu (10/7/2024) di Pendopo Kudus. Acara itu dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie, jajaran pemerintah kabupaten, serta perwakilan dari kecamatan dan desa setempat.
Musni, salah satu penerima bantuan dari Desa Bulucangkring, Kecamatan Jekulo, mengungkapkan rasa syukurnya karena rumahnya kini sudah layak huni.
"Alhamdulillah saya mendapat bantuan dari PT Djarum sehingga saya punya rumah yang layak untuk hari tua saya. Sekarang saya bisa beristirahat dan melanjutkan hidup dengan lebih baik," ujarnya.
2. Renovasi 100 rumah lagi

Pj Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie mengapresiasi langkah nyata dari PT Djarum.
"Kepada PT Djarum, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas inisiatif, kepedulian, dan uluran tangan bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah," katanya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times.
Sementara itu, Deputy General Manager Community Development PT Djarum, Achmad Budiharto, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan kolaborasi dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus.
"Untuk semester pertama ini (tahun 2024) total ada 80 rumah, sementara pada semester kedua nanti kami menargetkan 100 rumah lagi," ungkapnya.
3. Ada tiga syarat rumah layak huni

Budiharto menambahkan, jika setiap rumah mendapatkan alokasi dana antara Rp50 juta hingga Rp55 juta. Pihaknya menerapkan total intervensi sehingga penerima bantuan tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun untuk proses pembangunan.
Untuk diketahui, Program RSLH tahun 2024 itu juga melibatkan Kopi Tubruk Gadjah dan Polytron. Dari total 80 rumah, 68 rumah dibangun oleh PT Djarum, 2 rumah oleh Polytron, dan 10 rumah oleh Kopi Tubruk Gadjah.
Budiharto menekankan, sebuah hunian disebut sebagai rumah sederhana layak huni jika memenuhi tiga persyaratan dasar, yakni aman, sehat, dan nyaman.
"Setelah 'Aman' dan 'Sehat', kami berharap para penghuninya akan merasa 'Nyaman', kemudian dapat melakukan hal-hal yang bersifat produktif dan membuahkan perbaikan ekonomi bagi keluarga tersebut," pungkasnya.
Inisiatif tersebut, imbuh Budiharto, diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah rumah tidak layak huni di Kabupaten Kudus yang saat ini mencapai sekitar 6.000 unit, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.