10 Guru SD dan SMP di Semarang Kena COVID-19, Disdik: Sembuh Sendiri

Disdik Semarang: tertular virus corona di rumah

Semarang, IDN Times - Sebanyak 10 guru di Kota Semarang kedapatan telah tertular virus corona (COVID-19). Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengungkapkan kesepuluh guru tersebut berasal dari 2 SD dan 1 SMP Negeri.

"Para guru yang terkena COVID-19 saat ini sedang diisolasi mandiri di rumahnya 14 hari," kata Gunawan saat dihubungi IDN Times, Selasa (6/10/2020).

1. Penularan COVID-19 terungkap saat Dinkes menelusuri di kelurahan

10 Guru SD dan SMP di Semarang Kena COVID-19, Disdik: Sembuh SendiriIlustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Ia menyampaikan penularan COVID-19 di lingkungan sekolah berawal dari hasil tracking yang dilakukan petugas Dinas Kesehatan di masing-masing wilayah kecamatan dan kelurahan.

Saat itu, katanya, ada 6 guru SD yang diketahui telah terpapar COVID-19. Rinciannya, dari hasil penelusuran, 4 guru SD di Sawah Besar dan 2 guru SD di Gayamsari yang tertular COVID-19. Ada pula 4 guru SMP juga terkena virus corona.

"Status mereka tanpa gejala atau OTG. Hasilnya diperoleh dari tes swab," ujar Gunawan.

Baca Juga: Sehari Ada 47 Kasus Baru Positif COVID-19 di Semarang 

2. Para guru tertular virus corona di rumahnya

10 Guru SD dan SMP di Semarang Kena COVID-19, Disdik: Sembuh SendiriSeorang guru SMPN 1 Mejayan, Kabupaten Madiun sedang memandu pelaksanaan MPLS secara daring, Senin (13/7). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Pihaknya menepis anggapan bahwa instansi sekolahan telah menjadi klaster COVID-19 di Semarang. Gunawan bilang COVID-19 menulari mereka setelah salah satu anggota keluarganya dari luar kota mampir ke rumah.

"Jadi gak ada klaster COVID-19 di sekolahan. Soalnya ketularannya di rumah masing-masing, bukan pas di sekolahan," akunya.

3. Jumlah guru yang masuk sekolah dibatasi

10 Guru SD dan SMP di Semarang Kena COVID-19, Disdik: Sembuh SendiriIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Pihaknya mengaku hanya mewajibkan 10 guru tersebut menjalani isolasi mandiri di rumahnya lantaran berstatus OTG dan kesehatan mereka bisa pulih sendiri.

"Kita sarankan mereka karantina mandiri aja di rumah. Soalnya kan kalau OTG bisa sembuh sendiri kalau isolasi 14 hari," jelasnya.

Pihaknya terus berupaya mengingatkan kepada para guru yang bekerja di sekolahan agar ekstra hati-hati. Guru di sekolahan, lanjut Gunawan, telah diminta memberlakukan jaga jarak yang ketat serta mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Seperti memakai masker, cuci tangan, dan menghindari sentuhan fisik.

"Kita sudah minta kok supaya para guru menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Terutama jaga jarak harus ditegakan. Kita juga batasi jumlah guru yang masuk kerja ke sekolah. Sebagian guru kita minta kerja dari rumah," pungkasnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir.  Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus.  Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Muncul Klaster Ponpes dan Asrama di Semarang Barat 19 Positif COVID-19

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya