3 Cara Warga Sumowono Ungaran Tingkatkan Produk Home Industry
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Sejumlah warga Desa Ngadikerso Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, mendapatkan pendampingan dari kalangan mahasiswa Fisip Universitas Diponegoro (Undip) guna meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dari home industry.
Pendampingan yang diberikan dalam rangka Program Kerso Makaryo itu merupakan hasil inisiasi dari BEM Fisip Undip yang didanai oleh Kemendikbud dan Ristek.
1. UMKM di Ngadikerso bisa jadi role model
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif BEM Fisip Undip, Agil Muhammadi mengatakan, ada 20 pelaku home industry yang diberi sosialisasi mengenai penguatan produknya.
Ini, katanya termasuk memberi pemahaman pelaku UMKM di Desa Ngadikerso mengenai pembuatan izin P-IRT.
"Adanya kegiatan ini untuk memunculkan UMKM sebagai role model untuk seluruh UMKM di desa binaan. Mulai pengelolaan manajemen produksinya hingga pemasarannya. Jadi bisa membantu meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat," katanya dalam keterangan kepada IDN Times, Kamis (23/9/2021).
Program Kerso Makaryo juga sebagai upaya pemberdayaan, pendampingan dan pengembangan UMKM Desa Ngadikerso berbasis sociopreneurship (bisnis yang mengedepankan dampak sosial).
Baca Juga: Dian dan Angus Sepasang Elang Brontok Dilepas ke Gunung Ungaran
2. Pembuatan sertifikat pangan jadi hal penting bagi pelaku UMKM
Ia berharap ke depan UMKM Desa Ngadikerso dapat berperan dalam menjawab permasalahan yang dihadapinya selama ini.
Selain itu, pembuatan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-PIRT) merupakan hal penting bagi para produsen pangan.
Ia mengungkapkan dalam jangka panjang para pelaku usaha di desa itu mesti memahami alur pengurusan P-IRT, hal-hal yang harus diperhatikan dalam memperoleh izin P-IRT, serta marketing dan branding produk melalui contoh produk dari desa lain.
3. Mahasiswa Fisip Undip diminta jadi pendamping bagi UMKM
Kepala Bagian UMKM Diskumperindag Kabupaten Semarang, Nanda berharap warga Desa Ngadikerso dapat segera mengurus P-IRT sebagai tanggung jawab kepada konsumen mengenai keamanan pangan.
"Memang proses pengurusan ini cukup sulit. Maka diharapkan para mahasiwa bisa menjadi pendamping kami," ujar salah satu pelaku usaha UMKM, Supriati.
Baca Juga: Rektor Undip Sebut Belajar Virtual Munculkan Generasi yang Hilang