75 Km Jalan Provinsi di Jateng Rusak Parah, Bahayakan Pengendara

Semarang, IDN Times - Sejumlah ruas jalan raya yang menghubungkan antar kota di Jawa Tengah mengalami kerusakan selama musim penghujan tahun ini. Bahkan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU Bina Marga mencatat terdapat 12 ruas jalan raya milik provinsi sepanjang 75 kilometer yang kondisinya tergolong rusak parah.
1. Ada 12 ruas jalan provinsi yang rusak terkena hujan lebat
Kepala DPU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, AR Hanung Triyono mengungkapkan ruas jalan yang rusak berada di titik yang menghubungkan antara Tegowanu-Purwodadi, ruas Slawi-Tegal, Banyumas, Cilacap, jalan penghubung antara Sragen dengan Ngawi, jalan Weleri, Kendal, penghubung Pati-Rembang, Kudus dan Pantura Kaligawe Semarang.
"Kita sudah cek satu persatu, titik kerusakan sangat bervariasi. Ada yang memang aspalnya mengelupas, berlubang sampai kondisinya sudah bergelombang dan membahayakan pengendara motor yang lewat," kata Hanung kepada IDN Times, Rabu (24/2/2021).
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Hati-hati! Jalan Rusak Bertebaran di Semarang
2. Jalan yang rusak parah hanya diuruk pasir
Lebih lanjut, Hanung menyampaikan dengan melihat kondisi cuaca yang mengalami hujan lebat, pihaknya tak mau terburu-buru memperbaiki kerusakan jalan yang ada saat ini. Sebab, hujan yang lebat sering membuat aktivitas perbaikan jalan menjadi tidak maksimal.
Untuk pengaspalan jalan misalnya, pihaknya menyatakan telah memerintahkan kepada pelaksana proyek untuk memulai pekerjaan saat cuaca mulai memasuki musim kemarau.
Editor’s picks
"Jalan yang berlubang jika kita tambal dengan aspal diwaktu seperti sekarang ini malah gampang rusak. Karena curah hujan yang tinggi kan biasanya membuat material aspal mudah terbawa arus air yang deras. Maka untuk beberapa titik kerusakan yang parah, kita uruk dulu pake pasir. Kalau cuaca normal baru dibeton," akunya.
3. Perbaikan kerusakan jalan baru dikerjakan 60 persen
Diakuinya pula bahwa kerusakan jalan di tahun 2021 cenderung lebih parah karena selain faktor cuaca, juga karena banyak proyek yang tersendat selama masa pandemik COVID-19.
Pihaknya saat ini memperoleh alokasi anggaran Rp15 miliar dari dana talangan untuk membiayai proyek perawatan maupun perbaikan jalan raya.
"Dan mayoritas jalan yang rusak parah ada di Grobogan. Maka proyek perbaikan jalan di Jawa Tengah baru bisa kita kerjakan 60 persennya saja. Lainnya kita beri tambal sulam. Kita tutup dengan pasir biar tidak terlalu parah," bebernya.
4. Ganjar minta petugas Balai Jalan Raya tindak tegas truk over dimensi
Untuk mengantisipasi melebarnya kerusakan jalan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan kepada petugas Balai Besar Jalan Raya Wilayah Jateng-DIY untuk memperketat pengawasan terhadap masuknya truk bermuatan besar.
Pihaknya menekankan kepada petugas jembatan timbang guna menjaga integritasnya saat menindsk tegas sopir truk yang kedapatan over dimensi.
"Saya minta kepada petugas di daerah agar berani menindak sopir atau pemilik truk yang nakal dengan menambahi muatannya sampai over dimensi. Itu harus ditindak. Dan tentunya integritas teman-teman di jembatan timbang dapat dijaga dengan baik agar gak gampang disuap," tandasnya.
Baca Juga: Marak Pelanggaran, Kemenhub Ancam Potong Truk Over Dimensi