Jenazah Perawat RSUP Kariadi Ditolak Warga Saat Hendak Dimakamkan

Semarang, IDN Times - Sejumlah warga Sekawul Timur, Ungaran Kabupaten Semarang menolak proses pemakaman jenazah perawat RSUP dr Kariadi. Penolakan itu muncul saat jenazah tiba di lokasi pemakaman dan hendak dimasukan ke liang lahat.
1. Ada sekelompok orang yang menolak pemakaman jenazah di TPU Sekawul
Humas Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, saat dikonfirmasi mengaku ada segelintir warga yang menolak jenazah perawat dari RSUP Kariadi dimakamkan di TPU Sekawul yang dekat kampungnya.
Alex mengatakan sebelumnya petugas makam sudah terlanjur menggali makam.
"Saat makamnya sudah digali, ternyata orang-orang yang datangnya entah dari mana mendadak meminta agar tidak dimakamkan di situ. Awalnya dari RT kampung Sekawul bilangnya sudah gak ada persoalan lagi," katanya, Kamis (9/4).
Baca Juga: Dokter, Perawat COVID-19 Jateng Dijanjikan Bonus Rp10 Juta
2. Jenazah perawat akhirnya dipindah ke Bergota
Pihaknya berkata atas berbagai pertimbangan akhirnya jenazah perawat tersebut dipindahkan ke lokasi pemakaman milik karyawan RSUP Kariadi. Lokasinya berada di TPU Bergota Semarang.
Editor’s picks
"Selanjutnya atas rembugan dengan keluarga, jenazahnya kita bawa ke Bergota. Pemindahan dilakukan saat itu juga," ujarnya.
3. Proses pemakaman jenazah perawat selesai dilakukan jam 20.00 WIB
Terpisah, Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jateng, Edy Wuryanto menyesalkan ulah warga yang menolak pemakaman jenazah perawat di Sekawul.
Ia mengatakan saat ini proses pemakaman jenazah di TPU Bergota sudah selesai dikerjakan oleh para penggali kubur.
"Sudah dimakamkan barusan. Selesai sekitar jam delapan. Lokasinya di TPU Bergota. Di pemakaman khusus karyawan Kariadi. Saya sangat menyayangkan kok masih ada warga yang gampang termakan hoax," kata Edy saat dihubungi IDN Times.
4. Warga diimbau jangan terpancing hoax
Pihaknya mengatakan sebenarnya pihak rumah sakit sudah melakukan protokol yang ketat saat memakamkan jenazah yang terkena virus Corona. Mulai dari proses pemulasaran jenazah, membungkus dengan plastik dan petinya disemprot disinfektan. Hingga tahapan saat dimasukan ke liang kubur.
"Makanya saya imbau warga jangan terhasut hoax. Percayakan pada rumah sakit bahwa protokolnya sudah dikerjakan dengan ketat," tandasnya.
Baca Juga: Dua Obat ini Berhasil Sembuhkan Pasien Virus Corona di RS Wongsonegoro