Lacak Penderita Gangguan Jiwa, Petugas RSJ Blusukan di Wilayah Pantura
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Manajemen Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Amino Gondohutomo Semarang menerjunkan tim relawan ke sejumlah wilayah jalur Pantura. Tim relawan ini terjun langsung ke lapangan untuk menangani penderita gangguan jiwa stadium berat.
1. RSJ mengerahkan tim penyuluh kesehatan jiwa di tiap kabupaten
Widhi Setyawan, Kepala Bagian Umum RSJD Amino Gondohutomo mengungkapkan, pihaknya saat ini telah menyebar sejumlah tim penyuluh kesehatan jiwa ke berbagai desa yang ada di jalur Pantura.
Beberapa desa yang rutin disambangi petugas mulai dari Kabupaten Demak, Pemalang, Tegal, Pati hingga Blora.
"Kita punya banyak desa binaan di Demak, Pemalang sampai Salatiga. Di setiap lokasi, para kader kesehatan yang bekerjasama dengan anggota Posyandu rutin mengecek warga yang mengalami gangguan jiwa. Setelah itu, kita data ulang dan diobati secara bertahap," kata Widhi saat ditemui di rumah sakit yang terletak di kawasan Kecamatan Pedurungan, Selasa (10/9).
Baca Juga: Dinas Kesehatan: 4.000 Orang Alami Gangguan Jiwa di Tangerang
2. Penderita gangguan jiwa paling banyak ditemukan di Demak
Editor’s picks
Setiap kali menerjunkan tim di tiap kabupaten, petugasnya menemukan 50-100 penderita gangguan jiwa stadium berat. Paling banyak, ujarnya ditemukan di Demak. Penderita gangguan jiwa di Demak rata-rata tinggal di pusat perkotaan.
Ia pun menyebut bahwa penyakit gangguan jiwa muncul akibat banyak faktor. Mulai tingkat ekonominya berada di level menengah ke bawah, terkena PHK sepihak dan gagal mendapatkan pekerjaan favoritnya.
"Justru para penderita gangguan jiwa mayoritas kita temukan bukan di pelosok tapi malah di perkotaan. Mereka berasal dari kaum migran yang mengalami stres berat karena faktor ekonomi, kena PHK dan gagal dapat kerja," terangnya.
Baca Juga: Kecanduan Game, Puluhan Anak di Semarang Alami Gangguan Mental
3. Ada juga penderita gangguan jiwa yang dipasung oleh keluarganya
Di Slawi, Tegal, petugas menemukan penderita dalam kondisi tidak mampu berobat. Selain mereka terpaksa dipasung oleh keluarganya. Penderita yang dipasung masih bisa ditemukan di Slawi. Jumlahnya sekitar satu sampai dua orang.
"Makanya kader-kader kita di setiap desa binaan rutin jemput bola untuk memberikan obat dan membantu ngasih layanan kesehatan lewat Jamkesda. Baru setelah itu dirawat ke RSJ Amino sampai sembuh. Harapannya ya agar Jateng bebas dari pasungan. Sejak 2016 sampai sekarang, penderita yang dipasung jumlahnya semakin berkurang drastis," akunya.
Baca Juga: Jangan Pasung Mereka yang Miliki Gangguan Jiwa