Megawati-Prabowo Akur, Puan: Kerja Budi Gunawan Senyap

Suasana politik Tanah Air mulai cair

Semarang, IDN Times - Koordinator Pembangunan Kebudayaan dan Manusia (Menko PMK), Puan Maharani mengatakan hubungan yang harmonis antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, berkat andil kerja keras yang dilakukan jajaran partai koalisi.

1. Budi Gunawan bekerja dalam senyap

Megawati-Prabowo Akur, Puan: Kerja Budi Gunawan SenyapBudi Gunawan (Wikimedia.org/Markas Besar Polri)

Puan juga menuturkan, ada peran khusus yang diemban Kepala BIN Budi Gunawan sehingga semua rencana pertemuan Mega-Prabowo dapat berjalan mulus. 

"Perannya tentunya sebagai Kepala BIN punya tugas sendiri. Ada kerja senyap yang dilakukan Pak Budi Gunawan ya," ujar Puan, saat berada di Gedung Prof Sudharto, Undip Tembalang, Semarang, Jumat (26/7).

Baca Juga: Pengamat: Pertemuan Prabowo-Megawati untuk Penjajakan Power Sharing

2. Puan: Siapa pun sosok pemersatu akan baik bagi bangsa ini

Megawati-Prabowo Akur, Puan: Kerja Budi Gunawan SenyapIDN Times/Fariz Fardianto

Puan menyampaikan bahwa peran Budi Gunawan menjadi pemersatu antara tokoh-tokoh politik yang berseberangan selama ini. Karenanya tugas yang diembannya ke depan kemungkinan lebih berat.

"Kalau dikatakan beliau sosok pemersatu, ya kita lihat ke depannya gimana. Siapa pun dia sebagai pemersatu, akan sangat baik bagi bangsa ini," sergahnya.

Baca Juga: TGPF Bantah Keterlibatan Budi Gunawan dan Iriawan dalam Kasus Novel

3. Ke depan diharapkan tidak ada sekat lagi

Megawati-Prabowo Akur, Puan: Kerja Budi Gunawan SenyapIDN Times/Irfan Fathurohman

Ia berharap, dengan berakhirnya tugas Tim Kampanye Nasional (TKN), maka semua elemen parpol seharusnya bisa bersatu untuk membangun bangsa Indonesia lebih baik lagi.

Termasuk, katanya agar suasana politik menjadi lebih cair sehingga membawa manfaat positif bagi kemajuan bangsa di masa depan.

"Sekarang semuanya bisa bersama bersatu membangun bangsa ini ke depan. Semoga politiknya cair dan sama-sama menjadi Indonesia kembali, jangan ada sekat sekat lagi," terangnya.

Untuk saat ini, pihaknya sedang berupaya memperkuat eksistensi Pancasila sebagai perekat kebudayaan Indonesia. Ia menganggap Pancasila tak bisa dilepaskan dari nilai-nilai keislaman.

"Pancasila satu-satunya perekat bagi kita untuk tetap kuat dan tetap kokoh. Kalau ada yang mempertanyakan Pancasila dengan keislaman, karena tentunya Pancasila berkaitan dengan ketuhanan yang maha esa. Pancasila dengan kebudayaan Indonesia juga berkaitan erat. Karena budaya itu penting bagi negara kita yang terdiri dari 170 ribu pulau dengan 714 suku serta 190 bahasa. Meski budaya identitas bangsa Indonesia, tapi kita tidak boleh mengisolasi diri dari modernisasi," pungkasnya. 

Baca Juga: Sesuai UU MD3, Puan Maharani Sebut PDIP Pantas Jadi Ketua DPR 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya