Ngeri! Rumah Warga Semarang Kemasukan Puluhan Ular Kobra Hingga Piton

Warga diminta lapor ke Semarangker

Semarang, IDN Times - Masyarakat Kota Semarang belakangan ini dibuat cemas dengan keberadaan ular berbisa yang masuk ke rumah mereka. 

1. Puluhan warga diganggu kemunculan ular berbisa

Ngeri! Rumah Warga Semarang Kemasukan Puluhan Ular Kobra Hingga PitonPersonel Semarangker saat mengamankan ular di rumah warga. Istimewa

Dari temuan yang didapat  Pasukan Pengaman Satwa (Paspanwa) Semarangker, akhir-akhir ini muncul laporan sebanyak 32 rumah warga yang tersebar di 16 kecamatan yang mendapat gangguan ular berbisa.

Koordinator Paspanwa Semarangker, Slamet Wisnu Aji mengaku temuan ular berbisa itu berada di rumah warga kawasan Tlogosari, Meteseh, Tembalang, Mijen dan Semarang Barat.

"Dari laporan warga, kita berhasil menangkap ular hijau ekor merah, ular tikus, ular cicak sampai ada rekan kita yang menangkap kobra sepanjang 1,5 meter dan ular piton," kata Slamet, Senin (16/11/2020).

Baca Juga: 7 Jenis Ular yang Paling Mematikan di Dunia, Tidak Harus Berbisa

2. Belasan rumah warga bahkan sudah kemasukan ular berbisa

Ngeri! Rumah Warga Semarang Kemasukan Puluhan Ular Kobra Hingga Piton

Menurutnya terdapat 12 warga yang menemukan ular masuk ke rumahnya. Bahkan, masih ada 20 warga yang melaporkan ada ular yang tepergok masuk ke halaman rumahnya.

"Jumlah laporan gangguan ular yang kita terima dari 32 warga. Itu terjadi selama kemarau beberapa bulan yang lalu," jelasnya.

Pihaknya menekankan setiap ular yang berhasil ditangkap biasanya dilepaskan kembali ke habitat asalnya. Dengan melepaskan ular, maka paling tidak bisa jadi edukasi bagi warga untuk saling menjaga ekosistem satwa liar sekaligus mengamankan lingkungan rumahnya.

3. Menangkap ular butuh keahlian khusus. Warga diminta tidak perlu panik

Ngeri! Rumah Warga Semarang Kemasukan Puluhan Ular Kobra Hingga PitonLima baby ular kobra ditangkap petugas Damkar Kota Bekasi di gudang pabrik di KH Agus Salim 22 RT 1 /08, Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Selasa (17/12) (Dok. Damkar Bekasi)

Ketua Semarangker Pamuji Yuono menyarankan kepada warga agar tidak panik terhadap kemunculan ular berbisa di kampung maupun perumahan.

Sebaiknya, katanya jika ditemukan ular berbisa sedapat mungkin melaporkan kepada pihaknya untuk mengantisipasi kejadian terburuk.

"Kalau tidak bisa menjinakkan ular, ada baiknya lapor ke kami. Biar kami yang mengatasinya. Karena menangkap ular punya trik khusus agar tidak kena gigitannya," tandasnya.

Baca Juga: RS Bhayangkara Semarang Dilengkapi Laboratorium PCR, Bisa Periksa 100-150 Perhari

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya