Partisipasi Perempuan di Musrenbang Kurang: Semarang Belum Setara

Semarang, IDN Times - Setelah dilantik Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu mempunyai tugas seabrek yang harus dituntaskan secepatnya.
1. Hendi-Ita dapat beban urus kebutuhan perempuan dan difabel
Berdasarkan catatan Pusat Telaah Informasi Regional (Pattiro) Semarang, selama 2019, tingkat partisipasi perempuan dalam kegiatan musrenbang di Kota Semarang masih dibawah 30 persen. Padahal bila Hendi bisa mengupayakan peningkatan partisipasi kelompok rentan termasuk perempuan dan difabel tersebut, agar semakin meningkatkan kualitas pembangunan di Kota Semarang.
"Persoalan ini menjadi salah satu pekerjaan yang harus diselesaikan dalam empat tahun. Soalnya, hasil Participation Action Research (PAR) dari program SPEAK di 2019 menunjukkan bahwa keikutsertaan perempuan di musrenbang dibawah 30 persen. Ini artinya mereka belum memiliki kesetaraan," kata Rosihan Widi Nugroho, Direktur Pattiro Semarang dalam keterangan yang didapat IDN Times, Kamis (4/3/2021).
Baca Juga: Banjir Berhari-hari, Ombudsman Desak Pemkot Semarang Beri Ganti Rugi
2. Pattiro merancang advokasi bersama koalisi masyarakat sipil
Editor’s picks
Menurutnya, momen setelah pelantikan merupakan waktu yang tepat guna memasukkan ide dan gagasan baru bagi proyek pembangunan di Semarang.
Pihaknya bersama koalisi masyarakat sipil Kota Semarang (SAMMI Institute, LRC KJHAM dan komunitas perempuan Kota Semarang) saat ini juga menyusun rancangan advokasi untuk melindungi perempuan dan para difabel.
Upaya itu dilakukan dengan memetakan kebutuhan kelompok perempuan dan difabel.
3. Hendi diminta bikin kegiatan khusus musrenbang perempuan
Muhammad Syofi’i, Budget and Advocacy Officer program SPEAK Kota Semarang menyebut selama masa pandemik COVID-19, persoalan yang pelik sedang dihadapi adalah sektor kesehatan dan pendidikan. Ia pun berusaha mendorong Pemkot Semarang agar memperluas ruang partisipasi bagi perempuan melalui musrenbang perempuan.
"Untuk itulah, kita fokus mengawal perluasan program musrenbang perempuan, memantau proses pengadaan di lingkup kelurahan, advokasi kelompok difabel dan advokasi RPJMD Kota Semarang," pungkasnya.
Baca Juga: Vaksinasi Sinovac, Angka Kematian Dokter di Semarang Menurun Drastis