Rambut di Dekat Kapal Terbalik Kedung Ombo Ternyata Jasad Anak-anak

Boyolali, IDN Times - Regu gabungan Basarnas pagi ini, Minggu (16/5/2021) kembali melanjutkan upaya pencarian terhadap para korban perahu wisata yang terbalik dan tenggelam di perairan Waduk Kedung Ombo, Boyolali. Seperti diketahui masih ada tiga korban lagi yang tadi malam belum ditemukan.
Di pagi ini, sekitar pukul 05.50 WIB, para personel SAR gabungan dikerahkan untuk melacak keberadaan korban di lokasi tak jauh dari perahu wisata yang terbalik di Kedung Ombo.
1. Seorang anak perempuan ditemukan meninggal
Tim SAR memasang ancore datum untuk membantu proses pencarian. Nur Mustova, Humas Basarnas Semarang menyebutkan seorang anak perempuan saat ini sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Proses pencarian Minggu pagi, dari tiga orang, ada satu anak perempuan sudah ditemukan oleh tim SAR. Kondisinya meninggal dunia," kata Nur ketika dikonfirmasi IDN Times.
Baca Juga: Gara-gara Selfie, Perahu Wisata Terbalik di Waduk Kedung Ombo, 3 Raib
2. Ada rambut manusia di lokasi kejadian
Editor’s picks
Nur mengatakan korban atas nama Destri. Dari informasi yang diperoleh IDN Times, jenazah Destri ditemukan pukul 06.58 WIB. Kemudian sekitar jam 07.00 personel SAR menemukan rambut manusia di lokasi kejadian.
Pihaknya mengaku telah mengidentifikasi jenazah Destri yang diketahui merupakan warga Karangmanis, Juwangi, Boyolali. "Anak perempuan ditemukan dengan nama Destri," ungkapnya.
Untuk saat ini pihaknya masih melanjutkan pencarian terhadap dua korban lainnya. Kekuatan personel SAR gabungan dikerahkan dengan maksimal agar semua korban dapat segera ditemukan.
3. Ganjar anggap pengelola Waduk Kedung Ombo langgar SOP
Terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyesalkan terjadinya tragedi perahu wisata yang tenggelam di Waduk Kedung Ombo. Ia mendesak agar pengelola waduk harus bertanggungjawab. "Kalau perlu izinnya direview atau kalau perlu izinnya dicabut," imbuhnya.
Ia menuding pengelola waduk melanggar standar operasional prosedur karena para penumpang tidak dibekali life vest saat menaiki perahu. "Itu kan sangat berbahaya. Jelas SOP nya pasti diabaikan oleh mereka," kata Ganjar.
"Saya minta SOP ditaati, pembatasan pengunjung harus dilakukan. Petugas harus sering patroli untuk terus mengingatkan. Kita harus menjaga semuanya, kalau tidak maka akan sulit untuk mengembalikan kondisi seperti semula," ujar Ganjar.
Baca Juga: Daftar Nama 6 Korban Tewas di Waduk Kedung Ombo, 4 Orang Masih Bocah