Suaminya di-PHK saat COVID-19, Ratusan Istri di Jepara Minta Cerai

Rata-rata cekcok saat suaminya nganggur

Jepara, IDN Times - Pengadilan Agama Kelas IIA Jepara menyatakan terdapat 650 lebih kasus gugatan cerai yang diajukan oleh para istri selama Januari-Juni 2020. Mayoritas gugatan cerai yang diajukan karena kondisi ekonomi mereka terguncang selama pandemik virus Corona (COVID-19). 

1. Kasus cerai di Jepara saat ini nyaris tembus 1.000 perkara

Suaminya di-PHK saat COVID-19, Ratusan Istri di Jepara Minta Ceraiidn media

Kepala Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas IIA Jepara, Tazkiyaturobihah, mengungkapkan jumlah perceraian selama Januari-awal Juni 2020 hampir menyentuh angka 1.000 kasus. 

Kasus gugatan cerai yang dilayangkan oleh para istri kini lebih dari 650 kasus. Sementara untuk kasus cerai talak yang diajukan pihak laki-laki sebanyak 150 perkara.

"Kalau ditotal semuanya dari Januari sampai awal Juni tahun ini perkara perceraian yang kami tangani di Jepara mencapai 800 kasus lebih. Kasus paling banyak ya dua bulan terakhir," kata Tazki kepada IDN Times, Rabu (10/6).

Baca Juga: 69 Orang Reaktif Corona, Pasar Kembang Jepara Terbanyak

2. Persoalan rumah tangga tambah parah saat para suami kena PHK

Suaminya di-PHK saat COVID-19, Ratusan Istri di Jepara Minta Ceraiidn media

Lebih lanjut, ia menyampaikan para istri di Jepara memilih bercerai setelah mendapati kenyataan bahwa suaminya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat COVID-19. 

Para suami, katanya yang semula bekerja di luar kota semula terpaksa mudik karena tempat kerja mereka terkena imbas penularan virus Corona.  

"Ketika di dalam sidang, ada pihak istri ngakunya si suaminya banyak yang kerja di luar kota. Terus karena COVID-19 semakin marak, otomatis banyak kota yang menerapkan lockdown. Nah suaminya pilih pulang kampung. Saat di rumah, pihak istri maupun suaminya sering cekcok karena kondisi keuangannya bermasalah," akunya.

3. Pengadilan Agama Jepara menduga akhir-akhir ini banyak cerai karena masalah ekonomi

Suaminya di-PHK saat COVID-19, Ratusan Istri di Jepara Minta Ceraiidn media

Ia menduga persoalan rumah tangga yang rumit menjadi salah satu alasan para istri memutuskan bercerai. Dugaannya semakin kuat mengingat saat proses persidangan, banyak istri yang mengaku sering terlibat pertengkaran dengan suaminya.

"Barangkali sebelumnya sudah masalah, terus pas suaminya di-PHK, persoalan rumah tangganya jadi tambah rumit. Saya rasa akhir-akhir ini banyak yang cerai karena disebabkan faktor ekonomi," terangnya.

Kondisi yang terjadi saat ini bertambah parah setelah mayoritas pabrik mebel di Jepara ikut terkena imbas wabah virus Corona.

Ia sebenarnya sangat menyayangkan maraknya kasus perceraian saat COVID-19. "Padahal, cerai itu kan bukan keputusan yang baik. Harusnya diselesaikan secara kekeluargaan dulu. Makanya saya prihatin sama keadaan di sini," tandasnya.

Baca Juga: 750 Pasutri di Semarang Gagal Cerai Gegara Virus Corona

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya