53 Biksu dan Biksuni Pindapata di Solo, Pertama dalam Sejarah

Ada yang jauh dari Temanggung rela ikut perayaan Waisak

Surakarta, IDN Times - Sebanyak 53 biksu dan biksuni mengikuti acara Pindapata di halaman Balaikota Solo, Sabtu (10/6/2023). Acara memberi derma atau sedekah makanan kepada biksu itu diadakan dalam rangka Perayaan Bersama Trisuci Waisak 2567 TB/2023 di Kota Solo.

1. Memperkenalkan tradisi umat Buddha

53 Biksu dan Biksuni Pindapata di Solo, Pertama dalam SejarahUpacara Pindapata di Balaikota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Ketua panitia, Sutrisno mengatakan, kegiatan Pindapata diikuti sebanyak 53 biksu dan biksuni. Acara juga dihadiri oleh sejumlah umat Buddha dari Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Menurutnya, perayaan tersebut menjadi yang pertama kali diadakan di Solo.

"Tahun ini memang baru pertama kali perayaan Trisuci Waisak yang pertama dan ini yang paling meriah. Ini kita sebelumnya beraudiensi dengan Mas Wali (Gibran Rakabuming Raka) di mana semua agama boleh merayakan termasuk agama Buddha," ujarnya.

"Kita ini melakukan Pindapata karena ingin mengenalkan tradisi Buddhis yang memang memberikan kesempatan kepada semua umat untuk berdana atau memberi. Karena itu hal yang paling sederhana dan mudah dilakukan," imbuhnya.

Baca Juga: Gibran Dukung Ibas Yudhoyono Jadi Cawapres Anies Baswedan

2. Memunculkan sikap toleransi

53 Biksu dan Biksuni Pindapata di Solo, Pertama dalam SejarahUpacara Pindapata di Balaikota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Tak hanya umat Buddha, acara Pindapata tersebut juga diikuti oleh para umat agama lain. Dengan mengenakan simbol dari agamanya, para umat beragama yang terdiri dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Konghucu turut membagikan makanan kepada para Biksu dan Biksuni.

Salah satu Suster Katolik asal Jakarta, Cicillia mengaku dengan keikutsertaan dirinya dalam tradisi tersebut menjadi bentuk toleransi kepada sesama tidak hanya kepada satu umat saja tetapi seluruh umat di Indonesia ini.

"Kalau saya memberikan itu dalam bentuk toleransi antarumat beragama, jadi bagi saya pribadi dan Katolik secara umum bahkan kita memberikan sesuatu kepada siapa saja itu merupakan hal yang harus dilakukan sesuai dengan kemampuan kita dan sesuai kebutuhan," jelasnya.

Tak hanya itu, Cicillia juga mengapresiasi kerukunan umat beragama di Kota Solo. Menurutnya hal tersebut bisa menjadi contoh untuk daerah lainnya.

3. Dihadiri umat Buddha dari Jateng dan DIY

53 Biksu dan Biksuni Pindapata di Solo, Pertama dalam SejarahUpacara Pindapata di Balaikota Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Dalam upavara Pindapata tersebut, para Biksu dan Biksuni berjalan dari halaman Balaikota Solo menuju ke bundaran Pasar Gedhe lalu kembali lagi ke Balaikota Solo melalui jalan Jenderal Sudirman. Ratusan umat berjajar memberikan persembahan kepada para Biksu dan Biksuni tersebut.

Salah satu umat Buddha asal Temanggung Jawa Tengah, Yamiyanti rela datang jauh-jauh ke Kota Solo hanya untuk mengikuti upacara Pindapat di Kota Bengawan ini.

Ia mengaku baru pertama kali mengikuti acara Pindapata di Solo dan kagum dengan toleransi dan keberagaman umat beragama di Kota Solo.

"Ini luar biasa sekali ya dan baru pertama kali ini mengikuti acara disini. Terlebih lagi Wali kotanya juga memberikan support," ucapnya.

Baca Juga: Gak Mau N-Max, Gibran Beri Lurah dan Camat di Solo Motor Listrik

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya