Ada 5.000 Kasus, Penanganan COVID-19 Jateng Dikonsentrasikan di Klaten

Isolasi mandiri malah bikin kluster keluarga

Klaten, IDN Times - Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Drs Ahmad Luthfi mengatakan wilayah Klaten akan diberlakukan Managemen Kontijensi. Hal ini tak lepas dari banyaknya angka konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Klaten.

Baca Juga: Bus Anti COVID-19, Inovasi Pengusaha Otobus Klaten saat Pandemik

1. Hampir capai 5.000 kasus

Ada 5.000 Kasus, Penanganan COVID-19 Jateng Dikonsentrasikan di KlatenIlustrasi tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 mengusung jenazah pasien positif COVID-19. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Kapolda mengatakan kasus positif COVID-18 di Klaten sudah mendekati angka 5.000, hal ini menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Provinsi Jateng untuk segera melakukan langkah aktif penanganan COVID-19 di kawasan Klaten.

"Untuk itu penanganan COVID-19 di wilayah Jawa Tengah akan dikonsentrasikan di Kabupaten Klaten. Maka seluruh pejabat Polda Jateng akan turun ke sini dalam rangka memberikan briefing, mengevaluasi tentang kegiatan-kegiatan penanganan COVID-19 di wilayah Klaten. Saya akan turun langsung dalam rangka penetrasi barangkali perlu adanya suatu evaluasi penekanan terkait dengan masyarakat kita,” ujar Kapolda, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 di Polres Klaten, Kamis pagi (22/7/21).

Jumlah kumulatif COVID-19 di Klaten per Rabu, 21 Juli 2021, telah menembus angka 25.472 kasus. Sebanyak 4.721 orang menjalani perawatan dan isolasi mandiri, 19.098 orang dinyatakan sembuh, dan 1.653 orang di antaranya meninggal dunia.

2. Pindahkan warga ke lokasi isolasi terpusat.

Ada 5.000 Kasus, Penanganan COVID-19 Jateng Dikonsentrasikan di KlatenIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Lebih lanjut, Kapolda mengatakan langkah pertama yang akan dilakukan Polda Jateng untuk penanganan COVID-19 di Klaten adalah pemindahan para warga yang isolasi mandiri ke lokasi isolasi terpusat. Hal tersebut perlu dilakukan karena pada prakteknya isolasi mandiri tidak efektif menekan angka penularan COVID-19 dan justru menimbulkan cluster keluarga.

"Yang paling utama masyarakat Klaten saya imbau, mari kita melaksanakan kegiatan dengan cara ikut isolasi terpusat. Karena isolasi terpusatnya telah kita siapkan oleh Pemda dan Pemprov sudah siap,” terangnya.

3. Salurkan bantuan terdampak PPKM

Ada 5.000 Kasus, Penanganan COVID-19 Jateng Dikonsentrasikan di KlatenIlustrasi warga penerima Bansos (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Kapolda menerangkan, menyediakan lokasi isolasi terpusat bagi pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG). Isolasi terpusat tersebut untuk mengkumpulkan warga agar mudah dipantau oleh petugas.

Isolasi sendiri akan digelar dalam waktu 2 minggu, jika pasien dinyatakan negatif baru diperbolehkan pulang oleh petugas.

“Tidak usah takut. Semua beban dibiayakan kepada Pemda maupun Pemprov. Polri nanti membantu untuk ikut serta dalam isolasi terpusat,” katanya.

Terkait PPKM darurat, Kapolda menjelaskan bahwa jajarannya juga sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak COVID-19. Bantuan beras itu didistribusikan kepada masyarkat kecil. Seperti pedagang kaki lima, sopir angkot dan lainnya melalui Polres dan Polsek.

"Khusus Polri, kita mendapatkan bantuan sebanyak 380 ton yang sudah tersebar di masing-masing Polres. Di masing-masing Polres kita siapkan 6 ton untuk bakti sosial ke masyarakat yang terdampak,” pungkasnya.

Baca Juga: Klaster Halal Bihalal Klaten, 67 Warga Terkonfirmasi Positif COVID-19

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya