Angka Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat Selama Pandemik

Penasihat Dharma Wanita Kota Solo

Solo, IDN Times - Istri Wali Kota Solo, Selvi Ananda kembali mengikuti kegiatan Dharma Wanita di Kantor Balaikota, Solo, Senin (8/3/21). Di Hari Perempuan Internasional ini Selvi kembali mengingatkan pada kasus kekerasan pada perempuan yang cenderung naik saat masa pandemik COVID-19.

Baca Juga: 6 Style Kebaya Ibu Wali Kota Solo Selvi Ananda Memukau Tanpa Neko-neko

1. Faktor ekonomi jadi masalah utama

Angka Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat Selama PandemikIlustrasi Perdagangan Perempuan (IDN Times/Mardya Shakti)

Selvi yang juga menjabat sebagai Pembina Dharma Wanita Kota Solo mengatakan ada trend kenaikan kekerasan terhadap perempuan yang dipicu oleh masalah ekonomi selama pandemik.

"Angkanya naik di tahun 2020 ini. Banyak yang mendapat kesulitan ekonomi saat pandemik COVID-19 ini," ujarnya saat ditemui Senin (8/3/21).

Tercatat pada tahun 2020 angka kasus kekerasan terhadap perempuan di Solo mencapai 30 orang. Sedangkan tahun 2019 sebanyak 17 orang dan tahun 2018 hanya 15 orang.

2. Didominasi oleh wanita muda

Angka Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat Selama PandemikIlustrasi hari perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Selvi mengatakan perempuan yang mengalami kekerasan kebanyakan mereka yang masih muda, hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi pemerintah. Selvi mengatakan mereka yang mengalami kekerasan terpaksa harus mencari nafkah demi menghidupi anaknya.

Untuk mwmberdayakan para perempuan tersebut, Menurut Selvi, saat ini Pemkot Solo telah melakukan upaya pembinaan pada mereka, salah satunya memberikan bekal keterampilan untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Sebagai contoh, pemberdayaan perempuanyang dilakukan Pemkot Solo bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk pembuatan handsanitizer. Mereka diberi keterampilan cara membuat masker.

”Barang-barang ini bisa dijual untuk menambah penghasilan keluarga,” ujar wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Solo tersebut.

3. Fenomena gunung es

Angka Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat Selama PandemikSelvi Ananda, Istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. IDNTimes/Larasati Rey

Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pemberdayaan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Solo Selfi Rawung mengatakan tingginya angka kekerasan terhadap perempuan ini bisa jadi merupakan fenomena gunung es.

Jika selama tahun 2020, terdapat 30 kasus kekerasan terhadap perempuan. Namun jumlah kasus tersebut bukanlah jumlah yang pasti. Sebab angka yang tercatat hanyalah angka yang dilaporkan saja. ”Artinya sangat pasti jika angka ini seperti fenomena gunung es,” pungkasnya.

Pemkot Solo sendiri terus berupaya untuk mensosialisasikan bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan kepada masyarakat, dan diminta masyarakat untuk melapor kepada petugas, agar bisa segera teratasi.

Baca Juga: Gibran Jadi Wali Kota Solo, Selvi Ananda Duduki Dua Jabatan Penting

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya