Kota Solo Kekurangan 3 Ribu Vaksin Sinovac untuk Tenaga Kesehatan

Yang dikirim sesi dua tahap pertama baru 8.500 vaksin

Surakarta, IDN Times - Sebanyak 76 persen tenaga kesehatan (nakes) dari jumlah 10.620 nakes yang terdaftar atau sekitar 8.000-an di Kota Solo telah selesai divaksinasi tahap pertama vaksin Sinovac.

1. Targetkan selesai akhir Januari 2021

Kota Solo Kekurangan 3 Ribu Vaksin Sinovac untuk Tenaga KesehatanPerawat di RSUDBungKarno menyuntikkan vaksin ke salah satu perwakilan tokoh di Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan sebanyak 2000-an nakes saat ini belum divaksinasi. Pihaknya terus melakukan percepatan agar seluruh nakes bisa mendapat vaksin dengan cepat.

"Kita sudah 76 persen tertinggi di indonesia kemarin. Karena solo nakesnya banyak. Kita sudah 8.000 an yang divaksin," ujarnya Selasa (26/1/21)

Ia mengaku kendala pelaksanaan vaksinasi adalah lambannya data yang diterima dari pemerintah pusat, padahal ia menargetkan vaksinasi tahap pertama selesai pada Selasa (26/1/2021).

"Tahap satu hari ini (red: Selasa (26/1/2021) harus selesai, tapi dari pusat datanya juga lambat jadi gak selesai-selesai," katanya.

2. Paket vaksin kedua langsung disimpan ke gudang

Kota Solo Kekurangan 3 Ribu Vaksin Sinovac untuk Tenaga KesehatanVaksin Sinovac tiba di kantor DKK Solo. Dok/Humas Pemkot Solo

Kendati belum menyelesaikan vaksinasi tahap pertama, Pemkot Surakarta telah menerima vaksinasi kedua untuk para nakes. Vaksin tiba di Solo, Selasa 26 Januari 2021 sekitar pukul 13.30 WIB dan langsung disimpan di gudang farmasi Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Kecamatan Laweyan, Surakarta.

Jumlah vaksin yang diterima lebih banyak dari sebelumnya yakni 11.500 dosis vaksin. Rencananya vaksin itu akan segera didistribusikan ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas.

3. Masih ada 3.000 dosis vaksin yang belum dikirim

Kota Solo Kekurangan 3 Ribu Vaksin Sinovac untuk Tenaga KesehatanWalikota Solo meninjau kedatangan vaksin di DKK Solo. Dok/Humas Pemkot

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk segera mengirim kekurangan vaksin. Pasalnya dari 11.500 dosis vaksin yang dibutuhkan, baru dikirim 8.500 dosis vaksin, sehingga ada kekurangan 3.000 dosis vaksin.

"Yang 3000 akan berkoordinasi dengan provinsi akan segera dikirim, kan provinsi juga punya target seharusnya," ujar Wali Kota yang disapa Rudy tersebut.

Selain kekurangan dosis vaksin, Rudy mengaku kesulitan dalam melakukan percepatan vaksinasi bagi para nakes, seperti yang diharapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Hal itu disebabkan lambannya data yang diterima dari pusat, serta keterbatasan vaksinator.

"Pak ganjar kan mintanya dipercepat, lha tenaga yang menyuntik ada tidak, yang disuntik ribuan, padahal waktu menyuntik butuh waktu 15 menit jadi butuh waktu yang banyak," tegas Rudy.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya