Melihat Tradisi Bagi-Bagi Zakat Fitrah Khusus Abdi Dalem Keraton Solo

Terapakan protokol kesehatan COVID-19

Solo, IDN Times - Ratusan abdi dalem Keraton Kasuanan Surakarta ikut menjalankan peraturan pemerintah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam pembagian zakat fitrah saat pandemi COVID-19 yang digelar di Kantor Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasuanan Surakarta, Senin (18/5).

Zakat fitrah yang diberikan kepada 480 abdi dalem tersebut merupakan salah satu tradisi turun temurun keraton menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga: Tak Pakai Masker, Pedagang di Solo Difoto dan Dilarang Jualan 3 Hari

1. Tiadakan tauziah

Melihat Tradisi Bagi-Bagi Zakat Fitrah Khusus Abdi Dalem Keraton SoloDok. LDA Keraton Solo

Untuk menghindari kerumunan massa dalam waktu lama, Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta meniadakan kegiatan tauziah yang biasa digelar saat pembagian zakat fitrah setiap tahunnya.

Selama berstatus KLB COVID-19, maka rangkaian acaranya berubah menjadi hanya pembagian zakat fitrah saja dan waktunya pun tidak bersamaan tetapi di jadwal dibagi menjadi tiga hari mulai hari ini Senin (18/5) sampai Rabu (20/5).

Dalam Pembagian zakat fitrah para abdi dalem mencuci tangan, menggunakan masker dan diberlakukan jarak social distancing.

2. Pembagian zakat fitrah merupakan tradisi kerajaan

Melihat Tradisi Bagi-Bagi Zakat Fitrah Khusus Abdi Dalem Keraton Solopegipegi.com

Putri PB XII GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) mengatakan pemberian zakat fitrah kepada abdi dalem ini merupakan tradisi yang sudah berlangsung sejak turun temurin. Hal ini juga sebuah kewajiban kerabat keraton untuk memberikan zakatnya kepada yang dianggap lebih membutuhkan.

"Kita sebagai umat Islam wajib membayar zakat. Kami berharap jg memberikan kepada ke orang lain tetapi baru bisa kpd abdi dalem kita yg jg sangat membutuhkan, kita serahkan khususnya kepada abdi dalem kraton surakarta hadiningrat," ungkap Gusti Moeng.

Para penerima zakat fitrah sendiri adalah abdi dalem yang bekerja di dalam keraton serta yang menjaga makam keluarga keraton yang ada di berbagai daerah.

3. Imbas penutupan keraton

Melihat Tradisi Bagi-Bagi Zakat Fitrah Khusus Abdi Dalem Keraton SoloDok. LDA Keraton Solo

Dalam kesempatan tersebut Gusti Moeng juga memberikan pemahaman kepada abdi dalem untuk terus menjalankan tugas dan kegiatan. Kendatipun saat ini mereka tidak bisa masuk untuk bekerja di dalam Keraton. Ia juga meminta para abdi dalem untuk senanguasa menjaga kesehatan dan bekerja dari rumah.

Sementara itu, salah seorang abdi dalem prajurit KRT Alex Pradnjono Rekso Yudo (58) mengatakan jika selama pandemi COVID-19 penghasilannya sebagai penjual wedangan menurun. Ia mengaku sepi dan tak banyak pembeli yang datang. Dengan adanya zakat fitrah tersebut, ia bersyukur karena keraton masih memperhatikan nasipnya.

“Saya merasa bersyukur sekali atas pembagian sembako zakat fitrah kali ini den berterima kasih banyak kepada GKR Wandansari selaku ketua lembaga dewan adat (LDA) Keraton Surakara yang masih sangat peduli memikirkan nasib para abdi dalem,” ungkapnya

Baca Juga: Pemkot Solo Tak Segan Jemput Paksa Pemudik yang Nekat Pulang ke Solo

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya