Blora, IDN Times - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora, Jawa Tengah ditutup atau lockdown setelah dua pegawainya meninggal dunia akibat terpapar COVID -19.
Dari kejadian itu, 9 pegawai lain positif terkena virus corona dan menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Kepala Kemenag Blora, Suhadi membenarkan adanya kasus tersebut. Kejadian bermula seorang pegawainya yang meninggal dunia pada 9 Desember 2020. Ia dinyatakan positif virus corona setelah dimakamkan.
Selang sepuluh hari, terdapat lagi satu pegawai Kemenag yang meninggal dunia.
"Keduanya terkonfirmasi positif COVID -19. Itu setelah hasil swab-nya keluar usai pemakaman," kata Suhadi melansir laman Radio Republik Indonesia.
Atas peristiwa tersebut, Kemenag Blora langsung melakukan tracking terhadap pegawai yang menjadi kontak erat kedua pegawai yang meninggal positif virus corona.
Untuk mencegah terjadinya penularan, lanjutnya, seluruh aktivitas pegawai Kemenag diliburkan.
"Dari 34 pegawai yang kita tracking, 9 dinyatakan positif COVID-19. Tapi mereka Orang Tanpa Gejala (OTG), kondisinya sehat dan saat ini isolasi mandiri di rumah," jelas Suhadi.
Pihaknya juga melakukan sterilisasi ruangan dengan penyemprotan cairan disinfektan.
"Sejak Senin (21/12/2020) kemarin semua saya liburkan. Saya minta Work From Home (WFH). Kantor juga saya minta dilakukan penyemprotan disinfektan agar steril," ucapnya.
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.