Ada yang Spesial di Tradisi Dugderan Semarang 2024, Ini Faktanya

Semarang, IDN Times - Tradisi Dugderan kembali digelar untuk menyambut bulan Ramadan di Kota Semarang. Kali ini Pemerintah Kota Semarang akan menyelenggarakan secara berbeda dan lebih meriah dibandingkan tahun sebelum-sebelumnya.
1. Pasar Dugderan digelar mulai 28 Oktober 2024

Sesuai rencana, prosesi Dugderan akan diselenggarakan dua hari sebelum puasa. Namun, Pasar Dugderan akan digelar mulai Rabu (28/2/2024) di Kawasan Pasar Johar dan Alun-Alun Masjid Agung Semarang.
Saat ini layout Pasar Dugderan sudah disampaikan kepada para pedagang yang hendak memeriahkan tradisi tahunan di Kota Lunpia itu.
‘’Saya sudah mengundang seluruh (red: partisipan) yang akan melakukan kegiatan. Saya mau semua pihak mendapatkan lokasi yang terbaik dan strategis," kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Selasa (27/2/2024).
Selain Pasar Dugderan, ada prosesi halaqah yang juga rutin digelar untuk menyambut bulan Ramadan. Kali ini prosesi tersebut akan ditata lebih tertib dan bagus. Kemudian, disiapkan juga bedug raksasa dan gunungan ganjel rel yang lebih banyak.
"Seremonial halaqah, saya minta lebih bagus, lebih tertib, karena ini kan memang tontonan acara tahunan. Apalagi penyerahan roti ganjel rel. Saya ingin di tengah lapangan, ada bedug yang gede. Ini menunjukkan kekayaan budaya Kota Semarang yang harus dilestarikan," jelas perempuan yang akrab disapa Ita.
2. Kenalkan Kampung Melayu, Kota Lama dan Kauman

Tradisi Dugderan ini sekaligus mengenalkan Kampung Melayu, Kota Lama, dan Kauman yang sudah ditata sedemikian rupa. Sehingga, melalui Dugderan ini bisa menjadi kekayaan budaya untuk ditawarkan pada wisatawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menyampaikan, Dugderan merupakan prosesi tahunan yang menjadi kearifan lokal ibu kota Jawa Tengah.
3. Pamerkan bedug raksasa

Dengan mengedepankan akulturasi budaya melalui Warak Ngendog, Dugderan sudah menjadi budaya masyarakat Kota Semarang saat menyambut bulan suci Ramadan.
Pada tahun 2024 ini Disbudpar Kota Semarang akan mengemas prosesi Dugderan lebih baik lagi dengan memamerkan bedug raksaksa di Alun-Alun Masjid Agung Semarang.
"Kita akan kemas lebih oke lagi. Insya-Allah untuk penyerahan dan pembacaan suhuf halaqah, kami akan coba ubah setting-nya, kami pamerkan pemukulan bedug raksaksa," paparnya.
4. Lombakan berkudo dari 16 kecamatan

Kemudian, untuk memecah keramaian akan ada gunungan ganjel rel besar di dekat bedug sebagai ciri khas makanan Kota Semarang tempo dulu. Pada momen tersebut akan ada empat gunungan ganjel rel kecil di empat sisi alun-alun.
"Sehingga, masyarakat tidak perlu saling berdesakan. Prosesi suhuf halaqah rombongan wali kota akan lebih oke lagi," ucapnya.
Sementara, Tradisi Dugderan 2024 juga akan semakin meriah dengan adanya kirab budaya yang akan dilaksanakan mulai dari Balai Kota Semarang menuju ke Masjid Agung Semarang. Pada prosesi itu akan melombakan berkudo atau pasukan 40 dari 16 kecamatan di Kota Semarang. Setiap kecamatan akan mengangkat budaya dan kearifan lokal masing-masing.