Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ahmad Luthfi Akui Gak Punya Program 100 Hari: Fokus Infrastruktur dan Sekolah

Penambalan jalan rusak di Desa Suwawal Jepara. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Ahmad Luthfi tidak memiliki program 100 hari, namun aktif turun ke daerah-daerah untuk mengetahui permasalahan yang muncul.
  • Fokus kerja Ahmad Luthfi adalah membangun infrastruktur di Jawa Tengah, dengan rapat RPJMD Provinsi Jateng bersama 35 kabupaten.
  • Pembangunan infrastruktur dilakukan serentak dari provinsi hingga desa, termasuk peningkatan infrastruktur pendidikan dan perhatian pada angka kemiskinan yang masih tinggi.

Semarang, IDN Times - Meski telah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah sejak Februari 2025, Ahmad Luthfi menuturkan dirinya tak memiliki program 100 hari untuk pemerintahannya. Seperti diketahui, program 100 hari kepala daerah terpilih biasanya kerap ditunggu-tunggu masyarakat untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pembangunan pasca dilantik. 

1. Fokus pada infrastruktur

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat hadir di IDN HQ. (IDN Times/Fauzan)

Ahmad Luthfi menuturkan walaupun tidak memiliki program 100 hari, namun dirinya tetap turun ke daerah-daerah guna mengetahui berbagai persoalan yang muncul. 

"Begini kami kemarin tidak punya target 100 hari. Satu hari pun kita jadikan 100 hari. Sehingga keika pada saya menjabat, saya tidak pernah tahu ke kantor. Saya ke kantor baru tiga kali. Semuanya sudah kita datangi di 35 kabupaten. Dan sekarang sudah 6 kabupaten. Artinya saya kepengin tahu betul-betul permasalahan dan program program yang kita jalankan," akunya dalam podcast yang disiarkan YouTube IDN Times, Kamis (17/4/2025). 

Ia menyampaikan kerja-kerja yang sudah ia lakukan adalah mengadakan rapat RPJMD Provinsi Jateng bersama 35 kabupaten. Dalam RPJMD, katanya yang jadi fokusnya ialah membangun infrastruktur. 

2. Klaim jalan tidak bolong-bolong

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi tinjau penutupan tanggul yang jebol di Kecamatan Gubug, Grobogan. (Dok Pemprov Jateng)

Pembangunan infrastruktur juga dikerjakan serentak. Untuk itulah, fokus kerjanya tidak sedikit-sedikit. Akan tetapi memprioritaskan pekerjaan infrastruktur dari provinsi, kabupaten/kota sampai desa-desa. 

"Contohnya kita sudah rapat ya yang namanya RPJMD Jateng dengan 35 kabupaten. Tahun 2025 semuanya saya genjot dengan infrastruktur. Harus bareng. Jadi kerja kita harus fokus tidak diincrit-incrit bahasa Jawanya, tidak sedikit sedikit tapi tidak kelihatan. Tetapi mulai dari propinsi mulai kabupaten sampai desa, kita kerjanya itu fokus. Kabeh kita lakukan infrastruktur kita genjot. Infrastruktur jalan baik nasional provinsi kabupaten kota sampai ke desa. Itu harus clear," cetusnya. 

Pembenahan infrastruktur, menurutnya diharapkan bisa menjadi penghubung perekonomian wilayah.  Apalagi Jawa Tengah merupakan pusatnya arus mudik. Lebih lanjut lagi, Luthfi pun menekankan persoalan infrastruktur jangan sampai memunculkan public complain

Sebagai contoh saat arus mudik kemarin, Luthfi mengklaim semua jalan raya mulus. Tidak ada yang bolong-bolong hanya dalam waktu 15 hari. 

"Contoh misalnya Jawa Tengah jadi sentra mudik nasional di Pulau Jawa. Yang namanya Jawa di tengah, tidak ada Jawa di pinggir. Maka karena sentranya orang mudik, saya tidak ada public complain masyarakat yang mudik jalannya bolong. 15 hari saya genjot chabis. Semuanya clear gak ada," terangnya. 

3. Janji benahi 2.800 sekolah

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat hadir di IDN HQ. (IDN Times/Fauzan)

Tak cuma itu saja, pihaknya juga berusaha memperbaiki infrastruktur pendidikan utamanya pada jenjang SMA. Di samping itu, perhatian juga ia berikan pada angka kemiskinan yang masih tinggi yakni berkisar pada angka 9,58 persen. 

Ia pun ke depan akan menggenjot pembangunan infrastruktur sekolah. Setidaknya ada 2.800 sekolah yang akan dibenahi. 

"Kemudian infrastruktur di sekolah. Karena apa angka kemiskinan kita tinggi ya, 9,58. Maka layanan dasar ini akan kita genjot juga. Diantaranya pendidikan. Provinsi punya kewajiban yang namanya SMA. Maka Infrastruktur sekolah di tempat kita jumlahnya 2.800 sekolah kita perbaiki," ujar Luthfi. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us