Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ahmad Luthfi Targetkan Jateng Bisa Dua Kali Panen Semusim

PT Pupuk Indonesia (Persero) terus meningkatkan kapasitas para petani melalui Program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR), yang hingga kuartal I tahun ini telah melibatkan 128 ribu peserta dan menjangkau 151 ribu hektare lahan. (Dok.Istimewa).
Intinya sih...
  • Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menargetkan panen raya dua kali dalam semusim untuk mendukung swasembada pangan.
  • Provinsi perlu bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dan genjot infrastruktur pangan untuk mencapai target produksi.
  • Jawa Tengah telah menjadi penyumbang beras terbanyak kedua setelah Jatim, dan akan menggenjot infrastruktur pangan untuk mendukung program swasembada.

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mematok target panen raya di wilayahnya bisa dikerjakan dua kali dalam semusim untuk mendukung program swasembada pangan yang digalakan Presiden Prabowo Subianto. 

Luthfi mengatakan target tersebut bisa diwujudkan lantaran Jawa Tengah punya luasan tanam mencapai 1,5 juta hektare. 

"Tahun 2024 itu luasan lahan kita 1,5 juta. Hasil panen kita 8,8 juta ton. Berarti kalau target pemerintah kan 11 juta ton, luas lahannya 2,5 juta hektare. Terhitung Januari sampai April ini luas lahan yang sudah kita tanam ini 731 ribu hektare. Dan hasilnya 4,9 juta ton. Jadi target pemrintah tahun kemarin sudah terpenuhi. Sudah kita hitung," ujarnya dalam podcast bersama IDN Times, Kamis (17/4/2025).

1. Perlu satu tarikan napas dengan kabupaten

Perum BULOG Cabang Mojokerto mencatatkan prestasi membanggakan dalam kegiatan serapan gabah dan beras. Hingga Selasa (15/04), Bulog Mojokerto yang mencakup wilayah Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto, berhasil menempati peringkat tertinggi se-Jawa Timur. (Dok. Bulog)

Di sisi lain untuk merealisasikan target yang diberikan pemerintah pusat, pihaknya perlu melibatkan pemerintah kabupaten/kota. Kini perlu ada satu tarikan napas dengan kabupaten/kota guna mendukung swasembada pangan. 

"Nah provinsi tidak bisa berdiri sendiri. Harus satu tarikan napas dengan kabupaten kota. Maka infrastruktur pangan kita genjot. Maka di tempat kita harus ada dua kali panen saat satu musim. Bahkan ada tiga kali panen dalam satu musim, contohnya di Sukoharjo. Dia bisa panen 80 hari dengan ketentuan bibit 400 apalah kodenya," ungkapnya. 

2. Luthfi: Bentar lagi kita salip Jatim kalau mau

Bulog terus melakukan penyerapan gabah dan beras dengan memanfaatkan momentum panen raya yang terjadi pada April tahun ini. (dok. Bulog)

Lebih jauh, pihaknya tidak memungkiri dengan estimasi luas tanam yang ada saat ini bisa mengejar produksi beras di Jawa Timur. Sebab Jawa Tengah kini telah menjadi penyumbang beras terbanyak kedua setelah Jatim. 

"Jadi 8,8 juta ton itu sudah menyumbang pangan nasional 16,5 persen nomor dua setelah Jatim. Bentar lagi Jatim kita salip kalau kita mau," tuturnya. 

3. Saluran kecil-kecil akan diperkuat

Petani memanen gabah di sawahnya di kawasan Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Secara umum untuk program swasembada pangan pihaknya akan menggenjot infrastruktur pangan. Caranya, katanya dengan mengerjakan infrastruktur tersier, sekunder dan primer. Ia pun memberi contoh perlu ada penguatan infrastruktur saluran kecil yang bisa dimanfaatkan para petani. 

"Kalau program pemerintah ada embung danau, maka infrastruktur tersier, sekunder, primer saluran yang kecil kecil itu harus kita perkuat. Harus sampai petani. Maka kewajiban kita jangan sampai ada sumbatan infrastruktur. Secara tidak langsung swasembada pangan kita delivery ke kabupaten kota," katanya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us