Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alasan Pemerintah Tetapkan Kawasan Dieng jadi Geopark Nasional

ilustrasi Dataran Tinggi Dieng (vecteezy.com/kunfalaq)
ilustrasi Dataran Tinggi Dieng (vecteezy.com/kunfalaq)
Intinya sih...
  • Dieng ditetapkan sebagai Taman Bumi (Geopark) Nasional oleh Kementerian ESDM.
  • Gus Yasin mendorong pengembangan Dieng untuk pendidikan, penelitian, dan pariwisata berkelanjutan.
  • Kolaborasi antar Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara diharapkan dapat mengoptimalkan potensi ekonomi daerah tanpa mengabaikan prinsip kelestarian.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Kawasan Dataran Tinggi Dieng yang membentang di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah ditetapkan sebagai Taman Bumi (Geopark) Nasional oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penetapan itu ditandai dengan penyerahan sertifikat salinan SK Menteri ESDM Nomor 172.K/GL.01/MEM.G/2025 kepada Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Rabu (24/9/2025).

1. Bisa mengembangkan potensi Dieng

potret puncak Sikunir, Dieng (flickr.com/Riana Ambarsari)
potret puncak Sikunir, Dieng (flickr.com/Riana Ambarsari)

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyambut baik penetapan Dieng sebagai Geopark Nasional. Ia menekankan pentingnya langkah pengembangan yang tidak hanya berfokus pada pariwisata, tetapi juga pendidikan dan penelitian.

“Penetapan Geopark ini tentu berbicara tentang potensi pariwisata dan alam. Akan tetapi juga harus dijadikan daerah untuk sarana pendidikan atau penelitian. Tujuannya agar Dieng ini bisa kita jaga bersama-sama,” kata Gus Yasin dalam sambutannya di Kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Semarang.

Menurutnya, status geopark membuka peluang besar bagi hadirnya peneliti dalam dan luar negeri. Hasil kajian mereka dapat menjadi dasar penguatan konservasi serta mendorong pariwisata berkelanjutan.

“Di kawasan ini ada candi, tradisi potong rambut gimbal, serta kekayaan budaya lain. Dengan pengembangan yang tepat, kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat,” tambahnya.

2. Kolaborasi antarkabupaten majukan Dieng

1.jpg
Potret Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah (visitjawatengah.jatengprov.go.id)

Gus Yasin meminta Pemerintah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara memperkuat kerja sama dalam mengelola kawasan Dieng. Kolaborasi tersebut diharapkan mampu mengoptimalkan potensi ekonomi daerah tanpa mengabaikan prinsip kelestarian.

Senada, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyatakan, penetapan itu sebagai momentum kebangkitan daerah.

“Penetapan Dieng sebagai Geopark Nasional merupakan kebanggaan sekaligus amanah. Ini adalah momentum bagi Wonosobo untuk semakin serius menjaga kelestarian alam, budaya, sekaligus mendorong potensi ekonomi masyarakat melalui pariwisata berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana menegaskan pentingnya tanggung jawab bersama.

“Dieng adalah anugerah yang kita miliki bersama. Status geopark nasional bukan hanya pengakuan, tetapi juga tanggung jawab untuk melestarikan warisan geologi, budaya, dan ekosistem demi generasi mendatang,” katanya.

3. Kekayaan alam dan Budaya Dieng

Potret Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah (unsplash.com/Andri Hermawan)
Potret Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah (unsplash.com/Andri Hermawan)

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid menyebutkan, status geopark Dieng sebagai modal awal pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, pengelolaan Dieng harus dilakukan profesional, sesuai ketentuan perundang-undangan.

“Dengan status baru ini, Pemerintah Daerah Wonosobo dan Banjarnegara saya berharap semakin memperkuat koordinasi, mengembangkan destinasi wisata berkelas dunia, serta menjaga keseimbangan antara pelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Wafid.

Ia juga berharap ke depan Geopark Nasional Dieng bisa naik status menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).

Untuk diketahui, penetapan tersebut didasarkan pada kekayaan luar biasa yang dimiliki Dieng. Di antaranya:

  • 23 situs warisan geologi, termasuk Kawah Sikidang, Telaga Warna, dan Bukit Sikunir.
  • 8 situs keanekaragaman hayati (biosite).
  • 9 situs warisan budaya, baik benda maupun tak benda.

Kombinasi tersebut menjadikan Dieng tidak hanya destinasi wisata, tetapi juga pusat edukasi dan konservasi kelas dunia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Komitmen Iklim Prabowo di PBB Belum Konsisten, Ada Perbedaan Narasi

24 Sep 2025, 19:09 WIBNews