Anak TKI Asal Temanggung Korban Penyiksaan Majikan Berangkat ke Malays

- Anak TKI asal Temanggung yang menjadi korban penyiksaan di Malaysia berangkat ke Malaysia untuk bertemu ibunya setelah 21 tahun tidak bertemu.
- Ricky Alvian, putra korban, merasa bahagia dan haru dengan keberangkatannya, berharap kasus ibunya segera terselesaikan agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga di Temanggung.
- Pihak keluarga Seni didampingi istri Bupati Temanggung berangkat ke Malaysia dengan biaya pribadi untuk memberikan dukungan moril dan memfasilitasi pertemuan antara ibu dan keluarganya.
Temanggung, IDN Times - Pihak keluarga pekerja migran Indonesia (PMI), Seni (47), asal Dusun Letih Desa Mergowati, Kabupaten Temanggung yang menjadi korban penyiksaan majikan di Malaysia berangkat menuju Malaysia.
Ricky Alvian anak kandung korban dan Lilin Triyanah yang juga keponakan korban berangkat ke Malaysia usai memperoleh lampu hijau dari Kedutaan Besar Malaysia.
Putera kandung Seni, Ricky Alvian mengaku sangat bahagia bercampur haru dengan keberangkatannya ke Malaysia guna berjumpa sang ibu yang tidak pernah dijumpai selama kurun waktu puluhan tahun terakhir.
Dirinya juga berharap agar kasus yang mendera ibu kandungnya dapat segera terselesaikan, sehingga Seni dapat berkumpul kembali dengan pihak keluarga di Temanggung.
"Meskipun sempat berkomunikasi, tetapi saya masih memiliki sedikit rasa canggung kalau nanti ketemu langsung dengan ibu. Apalagi, sudah 21 tahun lamanya tidak berjumpa. Semoga semuanya berjalan penuh kelancaran," katanya melansir dari Antara.
Bupati Temanggung Agus Setyawan mengatakan pihak keluarga Seni bertolak ke Malaysia. "Rabu, 3 Desember 2025, Kedutaan Besar Malaysia memberikan kabar bahwa Ibu Seni sudah boleh dijenguk puteranya. Setelah menyelesaikan berbagai dokumen persyaratan, kami fasilitasi keberangkatan pihak keluarga dengan didampingi istri saya dengan biaya sendiri, karena izin ke luar negeri saya tidak keluar," katanya.
Ia berharap pertemuan antara korban dengan pihak keluarga, terutama puteranya, dapat menjadi penawar rindu lantaran mereka sudah tidak pernah lagi bertatap muka selama 21 tahun terakhir. "Semoga pertemuan antara Ibu Seni dan keluarga, dapat membuka memori lama karena 21 tahun lamanya mereka tidak pernah bertemu," katanya.
Sebagai bentuk dukungan moril, mereka didampingi secara langsung istri Bupati Temanggung Panca Dewi, dengan menggunakan biaya pribadi bertolak ke Negeri Jiran melalui Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo.


















