Atasi Kekeringan, LPS Berikan Bantuan di Wonogiri

- LPS memberikan bantuan pompa air bersih dan jaringan perpipaan di Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri.
- Bantuan meliputi 2 pompa, 180 tangki air bersih disalurkan ke 8 kelurahan di 2 kecamatan.
- Pemerintah Wonogiri menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan di 4 kecamatan dengan total jiwa terdampak sebanyak 28.959 jiwa.
Wonogiri, IDN Times - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memberikan bantuan pemasangan pompa air bersih dan jaringan perpipaan serta tangka air bersih di kelurahan Girikikis, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.
Kecamatan Giriwoyo sendiri menjadi salah satu wilayah yang terdampak kekeringan selama musim kemarau.
1. Bantuan diberikan di Gititontro dan Eromoko

Bantuan diserahkan langsung oleh Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Program Penjaminan dan Resolusi Bank, Didik Madiyono kepada Wakil Bupati Kabupaten Wonogiri Setyo Sukarno di Pendopo Kantor Bupati Wonogiri, Rabu (21/8/2024).
Adapun bantuan yang diberikan meliputi 2 pompa dan jaringan perpipaan disalurkan kepada kelurahan Girikikis, Kecamatan Giriwoyo.
Bantuan air bersih terdiri dari 180 tangki air bersih yang akan disalurkan 8 kelurahan/desa tersebar di 2 kecamatan, yakni Kelurahan Bayemharjo, Desa Jatirejo, Desa Ngargoharjo, Desa Tlogosari di Kecamatan Giritontro.
Sedangkan empat desa lainnya berada di Kecamatan Eromoko yakni di Desa Basuhan, Desa Tempurharjo, Desa Pucung, dan Desa Baleharjo.
"Di luar bantuan tersebut LPS juga memberikan bantuan berupa kajian potensi Sungai bawah tanah di Wonogiri wilayah Selatan," ujar Didik kepada awak media.
Bantuan ini bukan merupakan bantuan yang pertama diterima oleh warga masyarakat Wonogiri, sebelumnya di tahun 2023 LPS juga memberi bantuan dalam rangka penanggulangan bencana kekeringan di Wonogiri pada tahun 2023 berupa Bantuan tangki air bersih, pompa air, pralon air, toren air, dan pipanisasi yang disalurkan dalam 2 gelombang bantuan.
2. Upaya penanggulangan bencana kekeringan di Wonogiri

Di kesempatan yang sama, Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh LPS, ia mengaku jika Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan pada 4 kecamatan di Kabupaten Wonogiri sebagai akibat dari musim kemarau tahun 2024.
"Secara administrasi Wonogiri ada 25 kecamatan 251 desa, 43 kelurahan, diman sebagian besar merupakan kawasan zona merah. Daerah Wonogiri memiliki potensi bencana yang tinggi. Saat musim hujan terdapat bencana banjir, tanah longsor, angin ribut. Kemarau kekeringan, kebakaran lingkungan dan kebakaran hutan," jelasnya.
Untuk mengatasi bencana tersebut, Pemkab Wonogiri telah melakukan mitigasi bencana.
"Kondisi saat ini memang di wilayah Wonogiri ini memang sedang mengalami kekeringan, tetapi kami melakukan upaya-upaya penanganan permanen dengan membangun jaringan perpipaan kepada masyarakat terutama di Kecamatan Parangupito itu ada 3.300 sambungan rumah, kemudian di wilayah Pracimantoro, Eromoko, maupun Giritontro, yang dalam proses penanganan secara permanen," jelas Setyo.
"Dan terima kasih sekali kepada LPS yang telah memberikan bantuan baik secara kedaruratan maupun secara permanen sehingga tentunya kerja sama seperti ini kami harapkan untuk dilanjutkan. Dan juga ada bantuan pembiayaan survei air bawah tanah yang memberikan dampak positif bagi kami," sambungnya.
3. Ada 14 wilayah yang rawan bencana

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Trias Budiono mengatakan pada tahun 2024 melakukan kesiapsiagaan untuk bencana kekeringan di 14 kecamatan dengan total jiwa yang terdampak sebanyak 28.959 jiwa.
"Kita hitang kebutuhan rata-rata air bersih 60 liter per orang per hari, dalam jangka waktu 3 bulan makan kebutuhan air bersih kita total selama musim kemarau ini membutuhkan anggaran Rp 8.4 miliar," jelasnya.
Selain itu pihaknya juga meminta relawan di setiap desa dan kelurahan untuk melakukan menanggulangi bencana kekeringan di wilayahnya.