Banjarnegara Waspadai 11 Titik Bencana Pasca Jebolnya Tanggul Irigasi

- BPBD Banjarnegara catat 11 titik rawan bencana
- Dropping logistik bagi warga terdampak
- Tim reaksi cepat BPBD menutup area longsor dengan terpal
banjarnegara, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur wilayah Banjarnegara selama tiga hari berturut turut memicu serangkaian bencana alam di sejumlah kecamatan, salah satunya adalah jebolnya tanggul irigasi Belimbing.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara hingga Kamis (23/10/2025) siang, tercatat 15 kejadian bencana alam, mulai dari tanah longsor, rumah ambruk, hingga jebolnya tanggul irigasi.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini mengakibatkan kerugian material yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah dan mengganggu aktivitas warga di beberapa titik terdampak
1. BPBD Banjarnegara catat 11 titik rawan bencana

Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aji Piluroso, menjelaskan bahwa salah satu kejadian paling menonjol adalah jebolnya tanggul irigasi Belimbing di Kelurahan Semarang. Dampaknya, sekitar 1.500 hektare lahan sawah kini terancam tidak teraliri air selama beberapa hari ke depan.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, namun dari 11 kejadian yang kami data kemarin, kerusakan cukup signifikan terjadi pada rumah, jalan, dan saluran irigasi,” ujar Aji, Kamis (23/10/2025).
Ia menambahkan, tim gabungan dari BPBD, Dinas Sosial, Damkar, Satpol PP, dan TNI Polri bersama relawan telah diterjunkan untuk melakukan pembersihan material longsor dan menyalurkan logistik bagi warga terdampak.
2. Dropping logistik bagi warga terdampak

Beberapa wilayah yang mengalami tanah longsor di antaranya Desa Majalengka, Panawaren, Pagedongan, Purwanegara, dan Bawang. Sebagian besar longsor terjadi di malam hari dan mengancam rumah warga yang berada di bawah tebing atau dekat aliran sungai.
Sementara di Dusun Kalikutha, Desa Panawaren, misalnya, bahu jalan kabupaten amblas akibat tergerus air hujan. Sementara di Dusun Pakisaji, Desa Pagedongan, longsor menimpa bagian belakang rumah warga hingga menyebabkan kerusakan parah.
"Tim reaksi cepat BPBD Banjarnegara sudah menutup area longsor dengan terpal dan melakukan dropping logistik bagi warga terdampak,"jelas Aji.
3. Bupati Himbau warga tetap waspada dan siaga evakuasi

Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, menyampaikan rasa prihatin atas rentetan bencana tersebut. Ia meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
"Kami imbau warga, terutama yang tinggal di lereng dan bantaran sungai, agar selalu siaga dan segera melapor jika ada tanda tanda longsor atau luapan air,"kata Bupati Amalia.
BPBD Banjarnegara juga terus melakukan inventarisasi kerugian material dan berkoordinasi dengan dinas teknis untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat bencana.
Hingga Kamis sore, operasi penanganan darurat masih berlangsung. Pusdalops dan PB BPBD Banjarnegara memimpin pengendalian operasi bersama unsur Dinas Sosial, Damkar, Satpol PP, Koramil, Polsek, PMI, relawan, dan masyarakat setempat.
Meski cuaca belum sepenuhnya bersahabat, pihaknya akan terus berjaga untuk mencegah risiko susulan. "Situasi masih fluktuatif, curah hujan tinggi berpotensi hingga beberapa hari ke depan, dan kami tetap siaga penuh dan mengimbau masyarakat untuk tidak panik namun selalu waspada,"tegasnya.