Banjir di Semarang: 2 Warga Tewas, 63 Ribu Orang Terdampak

Semarang, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (28/10/2025) pagi memicu banjir besar terjadi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat, sebanyak 63.450 jiwa dari 21.125 keluarga terdampak banjir yang melanda sedikitnya 24 kelurahan di lima kecamatan. BPBD juga melaporkan, sebanyak dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus banjir.
Dalam laporan BPBD hingga pukul 16.40 WIB, banjir masih menggenangi wilayah Gayamsari, Genuk, Pedurungan, Semarang Utara, dan Semarang Timur.
Ketinggian air di sejumlah titik bervariasi antara 10--80 sentimeter, dengan kondisi paling parah terjadi di Kaligawe, Tambakrejo, dan Sawah Besar.
“Per 16.40 WIB, ada 24 kelurahan di lima kecamatan terdampak banjir. Sebanyak 21.125 KK atau 63.450 jiwa terdampak. Jumlah pengungsi 15 orang, korban meninggal dua,” kata Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/10/2025).
Endro mengungkapkan, sebagian besar warga memilih bertahan di rumah masing-masing karena air belum terlalu tinggi di beberapa wilayah. Sementara 15 warga dievakuasi ke tempat aman.
BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan terus melakukan penyisiran, evakuasi, dan pendistribusian logistik ke wilayah yang masih sulit dijangkau.
Endro menyatakan, pihaknya mencatat terdapat dua orang yang meninggal akibat terseret arus, sedangkan satu lainnya meninggal karena sakit. Kedua korban diketahui merupakan warga Semarang Timur dan Genuk, yang terseret arus saat hujan lebat mengguyur dan air mulai meluap ke permukiman.
“Kita ralat, yang betul itu dua korban meninggal. Kalau yang satu, memang meninggal saat banjir, tapi bukan karena banjir. Korban itu meninggal di rumah sakit karena sakit dan sudah lanjut usia,” ujarnya.
Petugas BPBD di lapangan terus melakukan pemantauan kondisi debit air serta pengecekan sistem drainase dan pompa air, terutama di titik rawan seperti Jalan Kaligawe, kawasan industri Genuk, dan jalur rel Semarang–Demak.
Hingga Selasa sore, tim gabungan BPBD, PMI, TNI, dan relawan masih berupaya mengevakuasi warga yang rumahnya tergenang cukup tinggi. Bantuan darurat berupa makanan siap saji, air bersih, serta selimut dan obat-obatan terus dikirim ke lokasi terdampak.
“Kami fokus pada keselamatan warga dan percepatan distribusi bantuan. Tim di lapangan siaga penuh untuk membantu masyarakat,” tegas Endro.
Ia meminta masyarakat untuk tidak menyepelekan curah hujan tinggi dan segera melapor ke posko darurat BPBD jika terjadi peningkatan debit air di lingkungan sekitar. Selain itu, warga diimbau untuk memastikan instalasi listrik dan barang berharga disimpan di tempat aman guna mencegah risiko korsleting dan kerugian lebih lanjut.
“Kami minta masyarakat untuk tetap waspada, jangan menunggu air naik baru mengungsi. Lebih baik mengamankan diri dan keluarga lebih awal,” imbau Endro P. Martanto.

















