Bencana Hidrometeorologi Melanda 5 Kecamatan di Kota Semarang

- Bencana hidrometeorologi melanda lima kecamatan di Kota Semarang
- Terdapat 34 kasus tanah longsor dan 40 kejadian pohon tumbang
- Banjir masih melanda wilayah Tlogosari, dengan 288 rumah terendam dan 1.800 jiwa terdampak
Semarang, IDN Times - Lima kecamatan di Kota Semarang terdampak bencana hidrometeorologi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat banjir, tanah longsor dan gelombang tinggi melanda sejumlah wilayah saat cuaca ekstrem dalam beberapa pekan ini.
1. Tanah longsor dominasi bencana di Semarang

Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martono mengatakan, ada tiga kecamatan terdampak tanah longsor, satu kecamatan dilanda banjir, dan satu kecamatan diterjang gelombang tinggi.
‘’Kecamatan yang terdampak tanah longsor ada di Kecamatan Candisari, Gajahmungkur, dan Gunungpati. Kemudian, banjir melanda Kecamatan Genuk. Lalu, Kecamatan Semarang Utara diterjang gelombang tinggi,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (5/2/2025).
Jumlah kasus tanah longsor mendominasi dari bencana yang terjadi di Ibu Kota Jawa Tengah di awal tahun 2025 ini. Bahkan, jumlahnya meningkat dibandingkan kasus tahun lalu.
Endro mengatakan, bencana tanah longsor menjadi perhatian khusus oleh pihaknya. Sebab, sepanjang Januari-Februari 2025 ini sudah ada 34 kasus kejadian tanah longsor di Kota Semarang.
2. 288 rumah terendam banjir

‘’Selain itu, kejadian pohon tumbang juga marak karena ada 40 kejadian. Bencana ini juga menyebabkan kerugian materiil karena 80 persen dari kasus pohon tumbang menimpa mobil,’’ katanya.
Selanjutnya, banjir juga masih melanda sejumlah wilayah di Kota Semarang, terutama Kecamatan Genuk. Misalnya, sepanjang Jalan Kaligawe Raya masih tergenang banjir dengan ketinggian berkisar 20 sentimeter – 30 sentimeter. Kondisi ini juga menyebabkan kemacetan lalu lintas dan mengganggu mobilitas warga yang bekerja di wilayah tersebut.
Selain itu, banjir juga masih menerjang wilayah Muktiharjo Kidul, Ngablak Indah dan Kudu.
‘’Untuk di wilayah Kudu, ada 288 rumah terendam dengan korban terdampak sebanyak 1.800 jiwa. Lalu, banjir juga menggenangi wilayah Tlogosari,’’ tandasnya.
3. Banjir di Tlogosari surut lebih cepat

Untuk diketahui, banjir di wilayah Tlogosari Kulon menggenangi sejumlah lokasi seperti Jalan Udan Riris, Jalan Truntum, Jalan Gajah Birowo, hingga Jalan Satrio Manah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Suwarto mengatakan, pihaknya langsung melakukan penanganan di wilayah tersebut dan saat ini sudah tidak ada genangan atau jalanan sudah kering.
‘’Dibandingkan kondisi sebelumnya, kali ini air surut dengan lebih cepat. Genangan banjir yang terjadi Kamis (1/2/2025) dan Jumat (2/2/2025) sudah surut. Kemudian, terjadi genangan lagi pada Minggu (3/2/2025) akibat hujan lebat. Sekarang posisi sudah terkendali, surut semua," terangnya saat dikonfirmasi, Rabu (5/2/2025).
Sebagai upaya mitigasi, pihak Kelurahan Tlogosari Kulon telah mengajukan surat resmi kepada Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang untuk pembangunan pintu air di wilayah tersebut untuk mengendalikan aliran air dari Sungai Tlogosari Raya ke Saluran Gajah Birowo.