BPBD Distribusi 295 Ribu Liter Air Bersih di 14 Kelurahan di Semarang

- BPBD Kota Semarang distribusikan 295 ribu liter air ke 14 kelurahan rawan kekeringan
- Kepala BPBD menyatakan penggunaan 59 truk tangki dengan estimasi kapasitas setiap truk sebanyak 5.000 liter air bersih
- Wali Kota Semarang mengingatkan masyarakat untuk bijak menggunakan air dengan efisien dan berhemat
Semarang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang melakukan distribusi air bersih ke 14 kelurahan rawan kekeringan. Sampai saat ini sebanyak 295 ribu liter air bersih sudah dibagikan ke warga.
1. Salurkan air bersih ke 1.430 KK

Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, pihaknya sudah mendistribusikan bantuan ratusan ribu liter air bersih kepada sebanyak 1.430 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 14 kelurahan di Kota Semarang.
‘’Untuk mendistribusikan air bersih itu kami menggunakan 59 truk tangki dengan estimasi kapasitas setiap truk sebanyak 5.000 liter air bersih,’’ ungkapnya, Minggu (1/9/2024).
Wilayah yang mendapat bantuan terbanyak yakni Kelurahan Rowosari di Kecamatan Tembalang dan Kelurahan Muktiharjo Kidul di Kecamatan Pedurungan dengan masing-masing sebanyak 130 ribu liter dan 45 ribu liter air bersih.
Sedangkan untuk 12 titik lainnya, di antaranya ada di Mangunharjo (Kecamatan Tembalang), Gondoriyo (Kecamatan Ngaliyan), dan Cepoko (Kecamatan Gunungpati) dengan pengiriman air bersih bervariasi mulai dari 20.000 liter, 15.000 liter dan 10.000 liter.
2. Kerja sama dengan PDAM

Untuk proses pengiriman air bersih, BPBD bekerja sama dengan PDAM Tirta Moedal maupun pihak swasta melalui program CSR (corporate social responsibility).
"Alhamdulillah, sampai saat ini droping air bersih ke warga yang terdampak kekeringan masih terpenuhi dan terlayani," kata Endro.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan bahwa pihaknya pada musim kemarau ini selain melaksanakan langkah antisipasi terhadap kekeringan.
"Banyak wilayah yang kami antisipasi. Wilayah yang sering kekeringan itu ada di Rowosari, Jabungan, juga Gondoriyo, serta Gedawang ini yang harus diantisipasi," tuturnya.
3. Pemkot inventarisasi wilayah yang butuh air

Dari sisi penyediaan air, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan PDAM untuk melakukan distribusi bantuan air ke wilayah-wilayah terdampak.
"Dari sisi penyediaan, tidak hanya ada dari PDAM saja, tapi ada penyediaan dari Pamsimas, atau artetis, dan sebagainya," katanya.
Sampai saat ini, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya terus menginventarisasi wilayah mana saja yang membutuhkan air.
"Selain mengecek mana saja kebutuhan air, tapi juga melakukan pengelolaan air. Pesan saya kepada masyarakat agar bijak menggunakan air dengan efisien, dan juga bisa berhemat," tandasnya.



















