Bulog Mulai Salurkan Bantuan Pangan Tahap Kedua 2025 di Solo

- Penyaluran tahap kedua dimulai Oktober–November 2025, dipantau langsung oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Abdul Kharis Almasyhari.
- Total 37.185 penerima di Surakarta menerima bantuan berupa 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng.
- Distribusi bantuan pangan dikawal satgas dan melibatkan masyarakat, dengan sistem verifikasi dan dokumentasi untuk pemantauan pusat.
Surakarta, IDN Times – Bulog menyalurkan bantuan pangan tahap kedua tahun 2025 untuk periode Oktober–November untuk Kota Surakarta. Penyaluran kali ini dipantau langsung di Kelurahan Pajang dan Kelurahan Laweyan, Surakarta, guna memastikan distribusi berjalan tepat sasaran dan kualitas bahan pangan tetap baik.
1. Penyaluran tahap kedua dimulai Oktober–November 2025.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Abdul Kharis Almasyhari melakukan monitoring untuk memastikan bantuan pangan benar-benar diterima masyarakat sesuai ketentuan.
“Saya ingin memastikan penyalurannya berjalan baik. Tadi saya lihat langsung, berasnya bagus, beras medium, dan minyaknya juga benar-benar ‘Minyak Kita’,” ujarnya saat melakukan peninjauan di Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo, Jumat (7/11/2025).
Tahapan sebelumnya telah dilaksanakan pada Agustus–September 2025. Jika berjalan lancar, tidak menutup kemungkinan akan ada tahap ketiga pada Desember–Januari mendatang.
“Mudah-mudahan ada tahap ketiga. Tapi sampai hari ini, baru dua kali: Agustus–September dan Oktober–November,” katanya.
2. Total 37.185 penerima di Surakarta.

Sri Muniati, Pimpinan Wilayah Bulog Jateng mengatakan total penerima bantuan pangan untuk wilayah Kota Surakarta, tercatat sebanyak 37.185 keluarga.
“Setiap penerima mendapat 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng,” jelasnya.
Program ini merupakan bagian dari bantuan pangan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dengan tujuan agar bantuan benar-benar dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok.
“Bantuan diberikan dalam bentuk beras dan minyak supaya bisa langsung dikonsumsi, bukan dibelanjakan untuk kebutuhan lain,” tambahnya.
3. Distribusi dikawal satgas dan melibatkan masyarakat.

Lebih lanjut, Sri Muniati mengatakan dalam pelaksanaan penyaluran, pemerintah membentuk Satgas Pelaksana Distribusi yang melibatkan perangkat kelurahan, TNI Babinsa, dan kepolisian.
“Kami dibantu banyak pihak agar semua berjalan lancar. Penyaluran dilakukan hingga titik pembagian terdekat, misalnya di balai kelurahan,” terangnya.
Setiap penyaluran diverifikasi, didokumentasikan, dan dimasukkan ke dalam sistem aplikasi agar dapat dimonitor langsung hingga tingkat pusat. “Dengan sistem ini, pusat bisa memantau progres penyaluran di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Tahap kedua ini secara resmi diluncurkan pada 30 Oktober 2025 di tingkat Provinsi Jawa Tengah, sebelum didistribusikan ke kabupaten/kota, termasuk Surakarta.
Adapun total penerima bantuan pangan di kanwil Jawa Tengah sebanyak 1.947.076 penerima yang berasal dari 25 kabupten/kota. Sedangkan sisanya 1.056.168 juta dari cabang Magelang dan cabang Banyumas berada di bawah kanwil Yogyakarta. Adapun target penyaluran bantuan pangan hingga 30 November 2025.
















