Curah Hujan Tinggi, Warga Semarang Resah Kemunculan Biawak dan Ular

Semarang, IDN Times - Kemunculan biawak dan ular belakangan cukup meresahkan warga Semarang. Bahkan berdasarkan laporan yang masuk ke kantor Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, terdapat 30-40 biawak dan ular berbagai ukuran yang masuk ke rumah-rumah warga sejak seminggu terakhir.
1. Kemunculan biawak dan ular sering bikin kaget warga

Kepala Seksi Keselamatan Damkar Kota Semarang, Listiyono mengaku banyaknya biawak maupun ular yang bermunculan di rumah warga karena intensitas curah hujan yang sangat tinggi belakangan ini.
"Karena curah hujannya memang sedang tinggi-tingginya, jadinya banyak hewan buas yang keluar dari sarangnya. Yang paling sering dilaporkan ke Damkar biasanya biawak dan ular. Soalnya seringnya bikin kaget warga, tiba-tiba masuk rumah pas selang beberapa waktu diguyur hujan," kata Listiyono kepada IDN Times, Sabtu (20/1/2024).
2. Biawak muncul dari hutan dan rawa-rawa dan sungai

Lebih jauh lagi, Listiyono bilang kemunculan biawak juga kerap membuat warga yang tinggal di dekat tebing dan sungai menjadi panik.
Tercatat penemuan biawak dilaporkan warga berada di Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Tugu, Kelurahan Mangkang, Kecamatan Gajahmungkur dan Kecamatan Semarang Utara.
"Karena di Ngaliyan dan Tugu rumah warga kebanyakan dekat dengan hutan dan aliran sungai, jadinya biawak atau ular sering gampang menyelinap masuk ke rumah. Lalu yang Semarang Utara itu biawaknya muncul dari rawa-rawa dekat kampung," ungkapnya.
3. Petugas Damkar sering pakai umpan untuk tangkap biawak

Dengan curah hujan yang tinggi di Ibukota Jateng, Listiyono berkata hampir saban hari warga merasa diteror biawak dan ular. Sehari petugas aminal rescue berhasil menangkap dua sampai tiga ekor di sejumlah tempat.
"Kalau seharinya kami bisa nangkap dua sampai tiga ekor. Kalau dirata-rata sebulan kurang lebih yang ditangkap ada 30-40 ekor. Emang kecenderungannya sangat banyak temuan biawak akhir-akhir ini. Yang paling besar kita tangkap di Kampung Bendungan Gajahmungkur ukurannya hampir dua meter dengan lebar 20 senti. Kalau yang ular ukuran yang gede kita tangkap bersama warga Beringin Ngaliyan panjangnya empat meter," akunya.
4. Warga diimbau langsung lapor kalau rumahnya kemasukan biawak dan ular

Rutinitas menangkap dua hewan buas itupun dilakukan dua regu animal rescue secara bergantian. Tiap regu ada lima personel yang bergerak berdasarkan laporan dari warga.
"Biawak yang kita evakuasi selalu kita lepaskan lagi ke habitat aslinya di Sungai Banjir Kanal Barat depan kantor Damkar. Kalau untuk ular kita serahkan ke BKSDA untuk dirilis ke hutan yang masuk kawasan konservasi," terangnya.
Listiyono menyarankan kepada warga Semarang yang menemukan biawak di dalam rumah agar tetap tenang. Biawak bukan hewan yang berbahaya. Namun jika ukurannya besar, cakaran biawak bisa melukai seseorang.
"Dia tidak menggigit. Cuma cakarnya yang bahaya. Maka warga kalau menemukan biawak di rumahnya harap langsung lapor ke Damkar supaya segera ditangkap. Dan juga saat musim hujan, warga sebaiknya rutin membersihkan pekarangan rumahnya. Selokan yang kotor harus dibersihkan supaya tidak menjadi sarang biawak maupun ular meskipun keberadaan hewan itu merupakan ekosistem pengendali habitat di lingkungan rumah," tuturnya.