Dokter Spesialis Keliling Menjangkau Brebes, Ditemukan 5 Penyakit Ini

- Program Speling RSUD dr Margono Soekarjo Purwokerto menjangkau Kecamatan Salem Brebes
- 90 pasien dari layanan Speling ditemukan mengalami kegemukan, hipertensi, diabetes, hingga TBC
- Gubernur Jawa Tengah menyatakan program Speling sudah melayani 560 desa dengan layanan kesehatan gratis dan pemetaan penyakit degeneratif
Brebes, IDN Times - Pihak RSUD dr Margono Soekarjo Purwokerto menggerakkan program dokter spesialis keliling (Speling) dengan menjangkau wilayah Kecamatan Salem Kabupaten Brebes.
Salah seorang warga Kecamatan Salem, Dila mengakui dirinya memanfaatkan layanan Speling demi memeriksakan anaknya.
Ia berkata cukup terbantu dengan adanya program tersebut.
“Biasanya kami periksa di posyandu sebulan sekali. Dengan Speling ini bisa langsung ketemu dokter spesialis anak, tidak perlu ke rumah sakit yang jaraknya satu jam,” kata Dila, Kamis (2/10/2025).
1. Yayan bisa gampang obati ibunya dari Speling

Yayan yang mengantar ibunya ke spesialis penyakit dalam juga terbantu dengan program Speling.
“Harusnya kemarin kontrol ke Bumiayu yang jaraknya 1,5 jam dari rumah, tapi dapat info dari Puskesmas kalau ada Speling. Jadi lebih mudah dan dekat, sangat membantu,” ujarnya.
2. Ada 90 pasien dari layanan Speling

Subkor Pelayanan RSUD Margono Purwokerto, dr Endri Aryanto mengatakan saat para dokter spesialis memberikan layanan pengobatan kepada warga desa, ditemukan sejumlah warga mengalami kegemukan atau obesitas, hipertensi sampai rentan TBC.
Untuk kegiatan layanan Speling diikuti lebih dari 100 warga Salem.
“Untuk pasien anak-anak ada sekitar 40 orang, penyakit dalam 50 orang, dan kandungan 35 orang. Ada temuan kasus epilepsi, obesitas, hipertensi, diabetes, hingga pasien yang kontak erat dengan penderita TBC,” ungkapnya.
3. Ahmad Luthfi: Kita bisa deteksi penyakit degeneratif sejak dini

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, program Speling sudah melayani sekitar 560 desa. "Dokter spesialis dari berbagai rumah sakit kita turunkan, baik dari Pemprov, Pemda, maupun swasta. Harapannya, masyarakat desa terkecil bisa menikmati layanan kesehatan gratis,” paparnya.
Ia juga bilang Speling juga menjadi sarana pemetaan dan pemerataan layanan kesehatan masyarakat desa. Sudah ada ribuan warga terlayani program ini.
“Kita bisa mendeteksi TBC, stunting, maupun penyakit degeneratif sejak dini, lalu ditindaklanjuti di Puskesmas. Alhamdulillah, ini menjadi roadmap kesehatan masyarakat Jawa Tengah, karena kesehatan adalah hal yang paling utama,” ujarnya.
Selain layanan kesehatan, pada kesempatan itu juga diselenggarakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM). Dari kegiatan itu, komoditas yang disalurkan beras sebanyak 2 ton senilai Rp27,5 juta, minyak goreng 300 liter senilai Rp4,71 juta, gula pasir 300 kilogram senilai Rp5,4 juta, telur 300 kilogram senilai Rp8,1 juta, bawang merah 100 kilogram senilai Rp3 juta, bawang putih 100 kilogram senilai Rp3 juta, cabai 50 kilogram senilai Rp2 juta, serta komoditas lainnya senilai Rp2 juta.