Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gerindra Endus Ada Kelompok Ndompleng Peringatan May Day di Semarang

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah Yudi Indras Wiendarto. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Yudi Indras apresiasi sikap para buruh yang tertib dalam aksi May Day di Semarang
  • Gelombang aksi pada 1 Mei berlangsung damai hingga sore, dilanjutkan oleh mahasiswa
  • Pihak Gerindra menduga adanya pihak-pihak yang menunggangi aksi sehingga menjadi anarkis, namun tetap mengapresiasi para buruh yang melakukan aksi secara tertib

Semarang, IDN Times - Sejumlah elite parpol bereaksi pasca kericuhan aksi May Day yang berlangsung di Kota Semarang. Seperti diberitakan sebelumnya, perayaan May Day yang semula kondusif tiba-tiba menjadi ricuh lantaran massa elemen mahasiswa dan aparat kepolisian terprovokasi. 

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah Yudi Indras Wiendarto mengungkapkan adanya kejadian anarkis saat May Day disebutnya tak mencerminkan sikap buruh.

Ia menuturkan bahwa gelombang aksi di hari buruh berlangsung pada 1 Mei 2025 semenjak pagi. Mulai pagi hingga sore, buruh secara bergantian berorasi menyampaikan tuntutannya dan semua berjalan damai dan kondusif. Aksi lanjutan dilakukan oleh mahasiswa.

Yudi mengaku juga turun ke jalanan bertemu demonstran dari mahasiswa dan buruh di siang hari. Bersama dengan dua anggota DPRD lainya, Imam Teguh Purnomo dan Siti Rosidah membagikan bunga mawar pada peserta aksi sebagai wujud rasa cinta.

"Bahkan perwakilan buruh ditemui langsung oleh Bapak Gubernur dan Kapolda. Teman-teman buruh bisa menyampaikan aspirasi mereka secara langsung dan mendapatkan jawaban langsung pula," kata Yudi, Jumat (2/5/2025). 

1. May Day bersama buruh berlangsung konstruktif dan adem

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah Yudi Indras Wiendarto bersama jajaran komisinya bertemu aliansi buruh saat May Day 2025. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sebagai pimpinan Komisi E DPRD Jateng, ia memang perlu turun tangan karena tupoksinya bidang ketenagakerjaan. Selama kurang lebih 45 menit, lanjutnya, audiensi yang dihadiri koordinator sejumlah serikat buruh berlangsung adem dan konstruktif.

Sejumlah program digagas Pemprov Jateng untuk menyejahterakan buruh. Mulai dari koperasi buruh, penyediaan daycare untuk anak-anak buruh hingga penurunan tarif buruh yang naik Bus Trans Jateng jadi Rp1.000.

2. Yudi Indras: Ada kelompok yang bukan buruh membuat ricuh

Aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Semarang ricuh. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Di sisi lain, buruh juga menyampaikan sejumlah usulan yang akan diteruskan ke pusat lantaran hal itu menjadi kewenangan Kementerian. Diantaranya adalah penghapusan status pekerja outsourcing.

"Aksi yang dilakukan buruh kemarin itu adem dan konstruktif lho. Tapi tiba-tiba ada kelompok-kelompok yang bukan buruh dan membuat ricuh atau bahkan anarkis," akunya. 

3. Kepolisian perlu hentikan aksi anarkis

Aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Semarang ricuh. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Melihat May Day yang ricuh, politisi Gerindra menduga ada pihak-pihak yang menunggangi aksi sehingga menjadi anarkis yang menyebabkan kerusuhan. Melakukan pelemparan batu memprovokasi aparat atau merusak fasilitas umum.

Pihaknya mendukung kepolisian untuk melakukan penertiban. Namun sebagai catatan adalah penertiban tetap harus dilakukan sesuai dengan aturan. Kalau sudah menjurus ke anarkis atau perusakan, ya harus dihentikan. "Diamankan, jangan sampai aksi demonstrasi yang semula damai menjadi anarkis," lanjutnya.

Di sisi lain, pihaknya juga mengapresiasi para buruh yang tertib dalam melakukan aksi demonstrasi dan menyampaikan tuntutannya pada pemerintah. "Masyarakat jangan sampai terprovokasi dan diadu domba oleh pihak yang punya maksud tak baik pada keutuhan bangsa," tandasnya.

Dirinya juga mendukung Kapolda Jateng melakukan tindakan tegas dalam rangka menegakkan ketertiban dan keamanan di Jateng dalam menghadapi sikap anarkis yang terjadi di masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us