Gibran Ngaku Siap Ditugaskan ke Papua
- Gibran siap ditugaskan kapanpun dan dimanapun sebagai pembantu Presiden.
- Ia akan melanjutkan kerja keras Ma'ruf Amin terkait Papua, meski Keppres belum keluar.
- Gibran juga siap berkantor di mana saja, termasuk di Papua, untuk turun langsung ke masyarakat.
Klaten, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengaku siap ditugaskan dimanapun termasuk mendapat tugas khusus berkantor di Papua.
1. Gibran ngaku siap ditugaskan kapanpun
Saat ditemui usai kunjungan di sentra industri Lurik di Klaten, Jawa Tengah, Gibran mengatakan jika dirinya sebagai pembantu Presiden dan siap ditugaskan kapanpun.
"Itu sebenarnya bukan hal baru ya. Dari zaman Pak Wapres Ma'ruf Amin dari tahun 2022, 2021 mungkin ya sudah lama. Ya kami sebagai pembantu Presiden siap ditugaskan dimanapun, kapanpun. Dan saat ini kita nunggu perintah berikutnya. Kita siap, kita siap," kata Gibran, Rabu (9/7/2025).
2. Melanjutkan kerja keras Ma’ruf Amin
Lebih lanjut, Gibran kembali menyatakan kesiapannya ke Papua, meski Keppres yang mengatur terkait dirinya berkantor di Papua belum keluar.
"Misalnya Keppresnya belum keluar pun saya siap. Karena kapanpun itu tim dari Setwapres sudah sering saya tugaskan misalnya ke Sorong, Merauke, mengirim alat-alat sekolah, mengirim laptop, mengecek kesiapan MBG. Jadi nanti tinggal atur waktu aja," jelasnya.
Ia mengatakan jika tugas di Papua merupakan kerja keras dari Wapres ke-13 Ma’ruf Amin.
"Dan sekali lagi saya sebagai pembantu Presiden siap ditugaskan kemanapun, kapanpun, dan ini kan melanjutkan kerja keras dari Pak Wapres Ma'ruf Amin untuk masalah Papua,"katanya.
3. Bisa berkantor dari mana saja
Tak hanya siap ditugaskan, Gibran juga mengaku bisa berkantor di mana saja, termasuk di Papua. Gibran kembali menegaskan sebagai pembantu Presiden dirinya harus sering turun langsung ke masyarakat. Menerima masukan, kritik dan evaluasi.
"Kalau saya, saya berkantor di mana saja. Bisa di Jakarta, di Kebun Sirih, bisa di IKN kalau Desember nanti sudah jadi, bisa di Papua, bisa juga di Klaten, di Jawa Tengah. Kita dimanapun dijadikan kantor karena bagi saya sekali lagi sebagai pembantu Presiden harus sering ke daerah, harus sering berdialog dengan pelaku usaha seperti tadi, menerima masukan, kritik, evaluasi, apapun itu. Jadi bisa berkantor di mana saja," pungkasnya.
