Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harga Cabai di Jateng Mahal Gegara Banyak Lahan Puso

ilustrasi cabai rawit (pexels.com/Mark Stebnicki)
ilustrasi cabai rawit (pexels.com/Mark Stebnicki)

Semarang, IDN Times - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah menyatakan lonjakan harga cabai yang tak terkendali belakangan ini lantaran disebabkan permintaan masyarakat yang meningkat. 

Namun seiring banyaknya permintaan dari masyarakat itu tidak bisa diimbangi dari ketersediaan stok akibat banyaknya lahan yang gagal panen alias puso. 

1. Disperindag: Memang kebutuhannya luar biasa

Harga cabai rawit di Tulungagung juga naik. IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Harga cabai rawit di Tulungagung juga naik. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Plt Kepala Disperindag Jawa Tengah, Sakina Roselasari mengatakan pihaknya pun tak memungkiri bahwa naiknya harga cabai salah satunya disebabkan banyak tanaman cabai yang membusuk. 

"Maka mulai Ramadan kali ini memang kebutuhannya luar biasa. Cuaca tidak mendukung. Beberapa daerah mengalami cabainya busuk. Dan juga kendala transportasi," kata Sakina kepada IDN Times, Senin (3/3/2025). 

2. Penanaman cabai di pekarangan rumah belum bisa dipanen

Seorang pedagang cabai di Pasar Karangayu Semarang tengah menata dagangan cabainya. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Seorang pedagang cabai di Pasar Karangayu Semarang tengah menata dagangan cabainya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sakina menuturkan tambahan ketersediaan stok cabai yang dihasilkan dari program penanaman cabai di pekarangan rumah juga belum membuahkan hasil. Sebab di sejumlah daerah tanaman cabai yang ditanam di pekarangan belum bisa dipanen. 

Temuan tersebut ia dapatkan dari hasil laporan sejumlah pemerintah kabupaten/kota yang sedang menggalakkan penanaman cabai di pekarangan rumah. 

"Beberapa bulan lalu, beberapa daerah menyampaikan ada penanaman cabai di pekarangan itu belum panen. Itu baru cabai kecil kecil, masih belum siap panen. Tapi memang kami akui (harganya) ada kemungkinan merangkak ya. Karena permintaan luar biasa. Tapi kami berusaha dengan menjaga stok," urainya. 

3. Ada lima daerah dengan harga cabai tertinggi

Komoditas cabai yang dijual di Pasar Pabaeng-baeng di Kota Makassar, Jumat (21/2/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)
Komoditas cabai yang dijual di Pasar Pabaeng-baeng di Kota Makassar, Jumat (21/2/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Sebagai upaya menstabilkan harga cabai, pihaknya akan berusaha koordinasi dengan tiap pemda guna melakukan distribusi silang yang mana cabai dengan harga rendah bisa dikirimkan ke daerah yang punya kondisi harga tertinggi. 

Berdasarkan data yang diterima Disperindag Jateng terdapat lima kabupaten yang memiliki harga cabai tertinggi. Di antaranya Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Pati. 

"Di data kami ada lima kabupaten kota yang harganya (cabai) tertinggi. Kemudian lima kabupaten kota terendah. Tapi lima kabupaten tertinggi menyampaikan kendala strategi yang dilakukan. Kabupaten kota berkoordinasi harganya lebih rendah itu bisa dikirim ke daerah harga tinggi. Untuk harga cabai tertinggi di Wonosobo," ungkapnya.

Untuk persiapan Ramadan, pihaknya rutin menggelar rapat pantauan 13 bahan pokok penting (bapokting) bersama seluruh 35 kabupaten/kota.

Selain cabai, dalam kurun waktu bersamaan lonjakan harga juga terjadi pada telur, minyak goreng dan beras. "Hasil rapat Jumat kemarin dari kabupaten kota menyampaikan bahwa stok terjaga namun memang harga naik seiring kebutuhan meningkat menjelang Ramadan," tandasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Sungai Babon Meluap Jembatan Darurat di Meteseh Semarang Hanyut

14 Nov 2025, 20:44 WIBNews