Komentar Jokowi Usai Survei 66 Persen Warga Percaya Ijazahnya Asli

Surakarta, IDN Times - Presiden ke-7 RI, Joko “Jokowi” Widodo buka suara terkait hasil survei yang dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia, yang menyatakan 66,9% responden menyatakan tidak percaya mantan Wali Kota Solo itu telah memalsukan ijazah.
Indikator Politik Indonesia mengadakan survei terkait tingkat kepercayaan publik atas kinerja lembaga negara dan pemberantasan korupsi. Dan salah satu kategori yang diukur adalah penanganan kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
Hasilnya 66,9% responden tidak percaya Jokowi memalsukan ijazahnya.
1. Masyarakat memiliki logika dan penalaran yang sehat.

Ditemui di kediamannya, Jokowi mengatakan jika masyarakat memiliki logika dan penalaran yang sehat, dan tidak mengikuti penyataan dari sejumlah oknum yang menyebutkan ijazah palsu.
“Ya itu artinya masyarakat memiliki logika dan penalaran yang sehat. Memiliki logika dan penalaran yang sehat. Artinya itu,” ujarnya, Rabu (28/5/2025).
2. Soal pro dan kontra.

Lebih lanjut, Jokowi mengaku wajar jika mayoritas masyarakat tidak percaya ijazah yang dimilikinya palsu. Dan memang faktanya ijazah miliknya memang asli.
“Karena logikanya memang enggak masuk. Saya kira 66,9% ya yang menyampaikan ketidakpercayaan saya telah memalukan ijazah,” jelasnya Jokowi.
Ditanya masih adanya kepercayaan masyarakat terhadapnya, Jokowi mengatakan pro dan kontra merupakan hal yang wajar. Kendati demikian, ia menegaskan semua akan terbuka kebenarannya saat sidang nantinya.
“Ya masyarakat pasti ada yang pro, ada yang kontra dan ada yang percaya, ada yang enggak percaya. Namun, semuanya nanti kita serahkan ke proses hukum. Nanti di pengadilan akan terbuka semuanya secara jelas dan gamblang, terang benderang semuanya. Karena di situ nanti akan ada fakta-fakta dan bukti-bukti, saksi-saksi semuanya akan dibuka di sidang pengadilan,” pungkasnya Jokowi.
3. Survei: 66 % masyarakat tak percaya ijazah palsu.

Diketahui Indikator Politik Indonesia mengadakan survei terkait tingkat kepercayaan publik atas kinerja lembaga negara dan pemberantasan korupsi. Dan salah satu kategori yang diukur adalah penanganan kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
Dalam survei tersebut diikuti 1.286 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon dengan metode sampel menggunakan double sampling dengan menghasilkan margin of error 2,8% dan tingkat kepercayaan 93%.
Hasilnya 66,9% responden tidak percaya Jokowi memalsukan ijazahnya, dan 19% percaya Jokowi memalsukan ijazah.