Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Konvoi Rusuh di Semarang, Polisi Tangkap 278 Pemuda

Ilustrasi penangkapan (Foto: IDN Times)

Semarang, IDN Times - Sebanyak 278 pemuda ditangkap polisi jajaran Polrestabes Semarang usai menggelar konvoi motor yang mengganggu ketertiban dan melanggar aturan lalu lintas pada Minggu (23/3/2025) dini hari. Aksi itu dinilai meresahkan karena disertai pemblokiran jalan dan penyalaan kembang api di sejumlah titik.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Syahduddi menjelaskan, rombongan pemuda tersebut memulai aksinya usai mengadakan acara buka puasa bersama di sebuah rumah makan kawasan Limbangan, Kabupaten Kendal.

“Mereka kemudian bergerak masuk ke Kota Semarang melalui jalur Mijen dan Jalan Walisongo, Kecamatan Ngaliyan. Dalam perjalanan, mereka menimbulkan gangguan dan mengganggu kenyamanan masyarakat,” ujar Syahduddi.

Aksi mereka dihentikan personel gabungan dari Polrestabes Semarang. Penangkapan dilakukan saat rombongan melintas di Jalan Siliwangi hingga Simpang Hanoman, yang merupakan titik rawan keramaian di Kota Semarang.

Total, ada 278 pemuda yang ditangkap beserta sepeda motor mereka. Mereka langsung dibawa ke Mapolrestabes Semarang untuk pendataan dan proses hukum lebih lanjut.

“Dari jumlah itu, 161 orang berasal dari Kota Semarang, sementara sisanya, 117 orang, berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah seperti Kendal, Pati, Kudus, Boyolali, Grobogan, Demak, Temanggung, hingga Salatiga,” beber Syahduddi.

Syahduddi menegaskan, aksi tersebut tidak hanya melanggar lalu lintas, tetapi juga meresahkan masyarakat, khususnya di bulan suci Ramadan.

“Ramadan seharusnya jadi momen untuk memperbanyak ibadah, bukan ajang ugal-ugalan. Konvoi ini mengganggu ketenangan warga dan bisa memicu kecelakaan maupun konflik,” tegasnya.

Polisi ikut menyita kendaraan-kendaraan yang digunakan dalam konvoi tersebut untuk diperiksa kelengkapan surat-suratnya. Tak menutup kemungkinan, beberapa motor akan ditahan lebih lama jika ditemukan pelanggaran berat seperti knalpot brong, tidak membawa STNK, atau menggunakan kendaraan tanpa plat nomor.

Syahduddi menyatakan, pihaknya akan meningkatkan patroli, khususnya pada malam hari dan waktu-waktu rawan setelah buka puasa hingga sahur. Ia juga mengimbau orangtua agar lebih mengawasi anak-anak mereka, terutama yang masih berusia muda dan mudah terpengaruh ajakan teman sebaya.

“Personel gabungan akan kami sebar di sejumlah jalur utama, terutama titik masuk ke Kota Semarang. Ini untuk mencegah aksi serupa terulang kembali,” ujarnya dilansir Antara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us