Korban Banjir Bumiayu Ditemukan Meninggal 90 Meter dari Lokasi Awal

- Tim SAR susuri Sungai Kaliurang
- Tim penyelamat menerobos hujan dan arus air deras
- Tubuh Haikal ditemukan meninggal dunia 90 meter dari titik awal terseret - Basarnas himbau warga matikan listrik bila banjir
- Evakuasi jenazah Haikal dengan penuh kehati-hatian
- Masyarakat diimbau mematikan aliran listrik saat air naik dan menghindari area bertegangan tinggi - Empat desa terdampak cukup parah
- Banjir bandang melanda wilayah Sirampog dan Bumiayu
- Genangan tinggi melanda beberapa desa
Bumiayu, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (8/11/2025), membawa duka bagi warga Desa Kalierang Pendawa. Seorang pemuda bernama Haikal Alfi (27) ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus banjir dan tersetrum aliran listrik.
Ketua BPBD Brebes Budi Sudjatmiko menyebutkan sekitar pukul 18:20 WIB, Haikal berniat menengok rumah kakeknya di tengah kondisi hujan lebat yang menyebabkan genangan air semakin meninggi di permukiman warga.
"Warga sekitar sempat melihatnya berjalan menembus air sebelum akhirnya menghilang dari pandangan. Diduga, Haikal tersetrum aliran listrik dari kabel yang terendam air sebelum tubuhnya terbawa arus banjir yang deras,"katanya.
1. Tim SAR susuri Sungai Kaliurang

Tak menunggu lama, Kepala Basarnas Cilacap M. Abdullah langsung mengerahkan dua tim penyelamat dari Unit Siaga SAR Brebes dan Unit Siaga SAR Banyumas menuju lokasi kejadian setelah menerima laporan BPBD Brebes.
Upaya pencarian dilakukan dengan menerobos hujan dan derasnya arus air. Tim SAR gabungan menyisir sepanjang aliran banjir di Desa Kalierang Pendawa menggunakan peralatan pencahayaan dan pengaman lengkap.
Setelah hampir dua jam pencarian intensif, pada pukul 20:36 WIB, tim menemukan tubuh Haikal dalam kondisi meninggal dunia sekitar 90 meter dari titik awal ia terseret. Lokasi penemuan tercatat pada koordinat 7°15'23.4"S 109°00'26.6"E.
2. Basarnas himbau warga warga segera matikan listrik bila banjir

Proses evakuasi berjalan dengan penuh kehati hatian karena kondisi medan yang licin dan masih tergenang. Setelah dievakuasi, jenazah Haikal dibawa ke RSUD Bumiayu untuk pemeriksaan medis sebelum diserahkan kepada keluarga.
Basarnas menegaskan, banyak korban jiwa bukan semata karena terseret arus, melainkan akibat tersengat listrik dari jaringan yang terendam air. Masyarakat diimbau untuk segera mematikan aliran listrik rumah ketika air mulai naik dan menghindari area bertegangan tinggi.
Selain itu, warga diminta tidak memaksakan diri melintasi aliran air deras, terutama pada malam hari. Tim SAR juga mengingatkan agar setiap kejadian darurat segera dilaporkan ke BPBD atau Basarnas terdekat. "Kesadaran masyarakat adalah kunci untuk mencegah korban jiwa,”ujar M. Abdullah menutup pernyataannya.
3. Empat desa terdampak cukup parah

Sebelumnya diberitakan, Bumiayu yang berada di Kabupaten Brebes mengalami musibah banjir bandang akibat meluapnya sungai Kalierang yang diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes melaporkan banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Brebes setelah hujan deras mengguyur kawasan hulu. Luapan air dari Sungai Keruh dan Sungai Erang (Kalierang) menyebabkan air meluap deras hingga ke permukiman warga. Akibatnya, dua kecamatan terdampak cukup parah, yakni Sirampog dan Bumiayu.
Di Kecamatan Sirampog, banjir menerjang Desa Dawuhan dan Desa Benda. Sementara di Kecamatan Bumiayu, genangan tinggi melanda Desa Penggarutan, Dukuh Turi, Kalierang, dan Langkap. Menurut BPBD Brebes, bencana ini tidak hanya menyebabkan genangan luas, tetapi juga kerusakan material cukup berat di beberapa titik. Sedikitnya tiga rumah warga roboh di Desa Kalierang, satu mobil terseret arus, dan ratusan rumah terendam air.
Selain permukiman, banjir juga berdampak pada akses transportasi nasional. Jalur Tegal - Purwokerto sempat terputus karena ketinggian air mencapai 80 sentimeter di sejumlah titik. Untuk sementara, arus kendaraan dialihkan melalui jalan lingkar Bumiayu demi menjaga keselamatan para pengendara hingga kondisi air benar-benar surut.

















