Menggesekkan Gigi saat Tidur Apakah Berbahaya? Jangan Anggap Santai!

Dilansir Cleveland Clinic, bruxism adalah ketika seseorang menggesekkan atau menggemeretakkan giginya saat tidak mengunyah. Biasanya terjadi saat tidur (sleep bruxism) atau ketika orang tersebut terbiasa melakukannya tanpa sadar (awake bruxism). Penyebabnya antara lain adalah pertumbuhan gigi, stres, gigi tidak rata, dan beberapa kondisi neurologis lainnya.
Meskipun tidak selalu berbahaya, bruxism yang tidak diatasi dapat menyebabkan kerusakan gigi, nyeri rahang, dan bahkan masalah tidur yang lebih serius. Untuk memahami potensi risiko dan tindakan pencegahan terkait ini, mari kita pahami lebih lanjut tentang bruxism. Simak informasi di bawah ini, ya!
1. Tanda dan gejala
Pada laman Mayo Clinic dijelaskan mengenai beberapa tanda dan gejala bruxism di antaranya:
- Menggesekkan atau menggemeretakkan gigi dengan keras;
- Gigi menjadi sensitif, goyang, retak, atau patah;
- Nyeri pada leher, wajah, atau rahang;
- Sakit telinga walaupun tidak ada masalah dengan telinga;
- Otot rahang menegang atau terkunci (tidak dapat membuka atau menutup sepenuhnya);
- Sakit kepala;
- Gangguan tidur, seperti mendengkur.
Meskipun penderita bruxism saat tidur sering kali tidak merasakan bahwa mereka menggesekkan atau menggemeretakkan gigi, orang yang tidur di dekatnya dapat mendengar suara yang ditimbulkan.