Mentan Tegaskan OP Beras SPHP 1,3 Juta Ton Sampai Desember 2025

- Pedagang mengeluh OP beras SPHP menurunkan omzet
- Amran tegaskan OP beras SPHP demi menjaga harga di pasar tradisional
- Amran sebut NTP petani naik 122 persen akibat kegiatan OP beras SPHP
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan operasi pasar (OP) untuk beras SPHP akan digencarkan sampai akhir Desember 2025 dengan maksud untuk menjaga stabilitas harga beras di tingkat pedagang pasar tradisional.
Menurut Amran, sampai akhir tahun nanti OP SPHP ditargetkan bisa terserap 1,3 juta ton.
"OP kita lanjutkan sampai Desember. Karena stok kita banyak. Kita akan OP sebanyak 1,3 juta ton. Di seluruh Indonesia. Memang kelihatan tadi karena kita OP seluruh instansi pemerintah, TNI Polri," kata Amran saat meninjau ketersediaan beras SPHP di lantai satu Pasar Bulu Semarang, Sabtu (23/8/2025).
1. Pedagang wadul ke Amran OP beras SPHP bikin omzet drop

Walau begitu, ia mengaku mendapat keluhan dari pedagang saat menyambangi Pasar Bulu. Beberapa pedagang wadul kepada dirinya lantaran kegiatan OP beras SPHP justru membuat penjualan mereka merosot drastis.
Para pedagang meminta kegiatan OP beras SPHP dihentikan karena bisa mempengaruhi pendapatan mereka.
Salah satu pedagang Pasar Bulu yang mengeluhkan dampak OP beras SPHP ialah Herawati. Ia berkata di bulan ini penjualan beras SPHP turun drastis karena warga memilih membeli hasil OP di kantor-kantor kelurahan, Mapolda Jateng dan tempat lainnya.
"Terutama bulan Agustus ini jualan beras SPHP seret banget. Soalnya pengaruhnya ke operasi pasar di kelurahan, terus di Polda. Jadinya orang gak mau beli ke pasar. Saya sendiri kadung kulakan beras SPHP beberapa ton juga belakangan gak laku," kata Herawati kepada IDN Times.
2. Amran: Kita terima keluhan, tapi ini demi menjaga harga

Mengenai keluhan Herawati, menurut Amran OP beras SPHP memang perlu dilakukan karena ia anggap bisa menjaga harga di lapak pedagang.
"Tadi ada keluhan sedikit karena omzetnya di dalam pasar berkurang. Sehingga harganya turun. Kita terima keluhan pedagang, permintaan kalau bisa jangan OP. Tapi ini demi menjaga harga di tingkat pedagang. Karena September panen kedua, kita tetap OP. Kelihatan serapan gabah ini meningkat. Dari 3.000 ton jadi naik dua kali lipat jadi 6.000 ton per tadi pagi. Artinya beras di hilir turun, itu memukul balik ke tingkat petani. HPP turun harga petani turun dan di tingkat konsumen turun. Tapi kita jaga jangan sampai petani rugi. Karena HPP tetap 6500 per kilogram," ungkapnya.
3. Amran sebut NTP petani naik 122 persen

Lebih jauh lagi, Amran bilang kegiatan OP beras SPHP juga efektif menurunkan harga beras di 13 provinsi. "Ini sudah berdsmpak menurunkan harga di 13 provinsi per dua hari lalu. Ini sangat baik buat kita semua," paparnya.
Ia juga mematok target serapan gabah petani yang tadinya 6.000 ton saban hari menjadi 7.000-10.000 ton per hari. Ia mengingatkan bahwa para petani jangan sampai merugi. Sementara pihaknya juga akan menjaga konsumen tetap bahagia menerima harga beras di pasaran.
"Satu sisi kita jaga jangan sampai petani rugi. Ini memang tidak mudah. Kita ingin petani sejahtera, konsumen bahagia. Ini kita jaga. Kenapa karena NTP (Nilai Tukar Petani) naik 122 persen. Tingkat kesejahteraan (petani) naik. Dulunya pernah hanya Rp96 ribu-Rp100 ribu. Sekarang jadi Rp110 ribu. Ini menunjukkan bahwa ada kenaikan," ujar Amran.