Mirip Ketombe! Mengenal Dermatitis Seboroik Pengobatan dan Pencegahan

Apakah kamu pernah mengalami masalah kulit seperti bersisik, berketombe atau kulit berwarna kemerahan? Hati-hati ya, bisa jadi itu tanda dermatitis seboroik. Sering juga dianggap sebagai komedo, padahal dermatitis seboroik atau yang biasa disebut ketombe wajah atau eksim minyak ini bisa menganggu penampilanmu, lho.
Seperti ketombe, dermatitis seboroik ini mempunyai bentuk yang sama, yaitu berupa serpihan-serpihan putih atau kekuningan dan terasa gatal. Perbedaan yang paling jelas terlihat adalah pada tingkat keparahan dan lokasi kemunculannya.
Munculnya ketombe umumnya pada area kulit kepala saja. Namun, jika kulit kamu gatal, bersisik dan disertai kemerahan, bisa jadi kamu sudah terserang dermatitis seboroik.
Dermatitis seboroik dapat mempengaruhi bagian tubuh yang berminyak seperti kulit kepala, wajah, dada bagian atas, dan punggung. Tapi tenang saja, dermatitis seboroik ini bukan termasuk penyakit yang menular, lho.
1. Apa itu dermatitis seboroik?
Dermatitis seboroik atau seborrheic dermatitis merupakan kondisi peradangan kulit yang meliputi area yang banyak terdapat kelenjar sebasea (kelenjar minyak).
Pada orang dewasa, kondisi ini dapat berlangsung lama dan kronis alias dapat kambuh. Selain itu, dermatitis seboroik ini juga dapat terjadi pada bayi yang disebut cradle cap dengan ditandai munculnya sisik yang berminyak pada kulit kepala bayi. Sisik ini dapat menjadi tebal, keras, dan lengket. Namun kondisi cradle cap ini tidak berbahaya karena biasanya akan menghilang pada usia 6 bulan hingga 1 tahun.
Diduga penyebab terjadinya dermatitis seboroik ini adalah jamur Malassezia yang tumbuh akibat minyak yang berlebihan di permukaan kulit. Selain itu, munculnya dermatitis seboroik juga diduga akibat respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh, misalnya pada seseorang yang memiliki daya tubuh yang lemah atau sedang dalam tahap pemulihan penyakit berbahaya, serta stres berlebihan.