Rembang, IDN Times - Setelah hampir sepekan melalui proses penyelidikan, aparat kepolisian akhirnya meringkus pelaku pembunuhan terhadap empat penghuni Padepokan Ongko Joyo di Desa Turus Gede, Rembang. Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lufthi menyatakan pelakunya teridentifikasi bernama Sumani yang diketahui memiliki dendam terhadap keluarga korban.
"Dugaan sementara motif pembunuhan karena ada dendam antara korban dan pelaku," katanya, dalam keterangan yang didapat IDN Times, Kamis (11/2/2021).
Ia mengatakan hasil penyelidikan yang dilakukan personelnya, Sumani menjadi pelaku tunggal dalam kasus yang menewaskan pasangan suami istri, anak dan cucu di Padepokan Ongko Joyo.
Saat olah tempat kejadian, pihaknya menemukan sidik jari pelaku yang tertempel di sebuah gelas. Pembunuhan yang dilakukan Sumani semakin menguat dari rekaman CCTV serta keterangan para saksi di lokasi padepokan.
"Ada dugaan pelaku melakukan pembunuhan sekaligus mencuri benda berharga di rumah korban. Karena saat dicek lokasi kejadian, korbannya mengalami pendarahan hebat. Jadi pelakunya ini datang ke rumah korban dengan alasan mau beli gamelan," akunya.
Ia menjelaskan, jenazah keempat korban semula diketahui oleh Sunti, salah satu tetangga korban. Sunti yang datang ke rumah korban Kamis (4/2/2021) mendapati pintu rumah tidak terkunci. Ketika masuk ke dalam rumah, terdapat tiga korban yaitu Subekti (63), Galuh (10), dan Alfitri (12) sudah meninggal dunia dengan kepala berlumuran darah.
Kondisi korban lainnya yang bernama Tri Purwanti juga sudah meninggal dunia.
Lebih lanjut, pihaknya menegaskan pelaku kedapatan mencuri uang tunai Rp13 juta serta sebuah gelang perak, sepasang anting-anting, sebuah jarum berbahan emas dan sebuah cincin emas.
Hasil labfor menunjukan pada kuku pelaku ada bercak darah yang identik dengan darah korban. Di rumahnya juga ditemukan sebuah motor, celana training bercak darah, helm, sabit bercak darah dan perhiasan milik korban, serta ada sidik jari kuku yang menempel di tubuh korban.
"Untuk saat ini, pelakunya belum bisa dimintai keterangan. Dia diketahui menenggak obat pestisida sehingga harus dirawat di ICU RSUD Rembang. Dia sudah ditetapkan jadi tersangka. Untuk ancaman pidananya berupa hukuman mati atau seumur hidup," pungkasnya.