Pasok Pakan Ternak, Lapas Terbuka Kendal Bikin Jagung Cacah

Kendal, IDN Times - Lapas Terbuka Kelas II Kendal mulai memproduksi jagung cacah guna memenuhi kebutuhan pakan ternak yang ada di lapasnya. Jagung cacah yang dinamai Tebon Jagung Chopper tersebut merupakan hasil kerjasama dari pihak Lapas Terbuka dengan Profesor Bambang Waluyo, selaku Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip.
1. Seluruh bagian jagung bisa dimanfaatkan

Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja, Lapas Terbuka Kendal, Puji Raharjo menyampaikan tujuan memproduksi jagung cacah selain untuk pemenuhan nutrisi bagi ternak, juga dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kegiatan budidaya jagung di lapasnya.
“Dulu ketika kami membudidayakan jagung hibrida dan jagung manis biasanya daun dan tongkolnya hanya menjadi limbah. Dengan adanya industri ini seluruh bagian dari jagung dapat termanfaatkan," tutur Puji, Minggu (4/6/2023).
2. Bisa produksi 1 ton lebih

Dirinya juga menjelaskan dalam tahapan awal produksi jagung cacah, Lapas Terbuka Kendal telah menerima beberapa pesanan secara masif.
Dengan memakai mesin cacah dengan kekuatan dinamo 20HP, katanya Lapas Terbuka Kendal mampu memproduksi lebih dari 1 ton jagung cacah saban hari.
3. Lapas Terbuka Kendal akan produksi jagung cacah yang masif

Jagung yang telah dicacah, katanya menjadi sumber pakan alternatif bagi hewan ternak. Jagung yang digunakan dari bagian bonggol. Jagung yang telah digiling selanjutnya dianginkan selama dua hari kemudian dikemas.
Jagung cacah memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi ternak karena mengandung lemak kasar, serat kasar, dan protein kasar dengan rasio yang tinggi.
"Pada tahap awal akan diproduksi untuk pemenuhan kebutuhan pakan ternak milik lapas terbuka, setelah itu kami produksi secara masif karena sudah ada beberapa pesanan yang masuk," ujar Puji.
4. Hasil masukan dari Dekan Faperta Undip

Rusdedy, Kepala Lapas Terbuka Kendal menuturkan produksi jagung cacah bermula dari kunjungan Dekan Fakultas Peternakan dan Pertanian (Faperta) Undip, Prof Bambang Waluyo sekitar November 2022 kemarin.
“Awalnya, tahun lalu saat Prof Bambang berkunjung dan melakukan pengamatan ke sini, beliau memberi masukan tentang potensi jika kita memprodukasi pakan ternak cacah," akunya.
"Setelah kunjungan dari Prof Bambang, saya dan tim bergerak mempersiapkan segala sarana dan prasarananya. Beberapa kali trial and error, akhirnya pakan ternak alternatif sukses diuji coba," imbuhnya.
Rusdedy menerangkan bahwa dengan suksesnya uji coba, pihaknya akan terus melakukan Research and Development dalam Industri Pakan Ternak.
“Setelah Tebon Jagung Chopper, dalam waktu dekat kami akan mengembangkan industri pelet organik untuk ternak ruminansia maupun unggas. Yang perlu diketahui, sejauh apapun kami berinovasi muaranya tetap sama, yaitu memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan kepadaa warga binaan ketika sudah bebas," tandasnya.