- Lewih (P/40 tahun)
- Darti (P)
- Tuwi (P/50 tahun)
- Esiah (P/23 tahun)
- Maruni (P/52 tahun)
- Karti (P/64 tahun)
- Lipah (P/45 tahun)
- Warjono Lamar (L/65 tahun)
- Susanti (P/26 tahun)
- Jonathan Prayoga (L/7 tahun)
- Aminah (P/90 tahun)
- Saminem (P/59 tahun).
Pencarian Longsor Banjarnegara Diperpanjang 3 Hari, 16 Korban Dicari

- Pencarian korban longsor diperpanjang 3 hari
- Tantangan medan dan cuaca menjadi hambatan utama
- Upaya maksimal tim SAR dengan teknologi dan alat berat
Banjarnegara, IDN Times – Operasi pencarian korban tanah longsor di Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara diperpanjang setelah memasuki hari kedelapan pada Minggu (23/11/2025). Perpanjangan waktu mencapai 3 hari mengingat masih ada potensi korban dapat ditemukan kembali.
Untuk diketahui, bencana tanah longsor yang terjadi pada Minggu (16/11/2025) sudah memasuki fase pencarian yang kritis. Sesuai standar operasional prosedur (SOP) operasi SAR, masa pencarian standar berlangsung selama 7 hari, namun dapat diperpanjang jika masih ada kemungkinan menemukan korban.
1. Tantangan medan dan cuaca

Kepala Kantor Basarnas Semarang selaku SAR Mission Coordinator (SMC) cluster SAR, Budiono mengatakan, tantangan yang dihadapi tim dalam pencarian hari kedelapan.
"Hari ini adalah hari ke delapan, dan masih ada 16 korban lagi yang harus kami cari di tengah ketidakpastian cuaca dan juga medan longsor yang luas dan masih labil," katanya.
Ia menambahkan, sebelum tim gabungan bergerak, pihaknya telah mengirim tim pelopor terlebih dahulu untuk memastikan keamanan lokasi pencarian.
"Seperti sebelumnya, pagi sebelum tim gabungan bergerak, kami telah mengirim tim aju dahulu yakni tim K9 dan Drone untuk melakukan assessment, memastikan keadaan aman untuk tim SAR gabungan bekerja dan agar pendeteksian K9 berjalan maksimal," imbuhnya.
Hingga hari kedelapan, tim SAR gabungan sudah mengevakuasi 12 orang dalam keadaan meninggal dunia, ditambah 3 bagian tubuh (bodypart) yang berhasil ditemukan. Total, masih ada 16 korban lagi yang harus dicari.
Korban terakhir yang ditemukan di sektor B berhasil diidentifikasi oleh tim DVI (Disaster Victim Identification) dan diketahui bernama Saminem berusia 59 tahun.
2. Penambahan alat berat

Untuk mempercepat proses pencarian, tim SAR menambah jumlah dan kapasitas alat berat yang dikerahkan di lokasi.
"Untuk di hari ke delapan ini ada 24 excavator yang kami terjunkan dengan penambahan excavator PC 200 yang lebih besar dan memiliki daya keruk yang lebih kuat dan dalam sehingga diharapkan hari ini bisa lebih banyak lagi korban bisa ditemukan," imbuh Budiono.
Berikut daftar 12 korban meninggal dunia yang telah ditemukan dan diidentifikasi:
Selain itu, tim juga menemukan 3 bagian tubuh yang masih dalam proses identifikasi.
Adapun, terdapat 16 korban yang masih dalam pencarian, sebagai berikut:
- Kaswanto
- Wanto
- Kasno
- Dangseng
- Faiz
- Suwi
- Watri
- Marsiah
- Soliah
- Sugiono
- Tunem
- Raya
- Mistri
- Intan
- Sartini
- Tarni Suparyo.
3. Upaya maksimal tim SAR

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Banjarnegara, BPBD Jawa Tengah, BNPB, TNI, Polri, dan relawan terus bekerja keras dengan memanfaatkan berbagai teknologi dan metode pencarian.
Penggunaan anjing pelacak (K9), drone untuk pemantauan udara, serta penambahan alat berat dengan kapasitas lebih besar menjadi strategi utama dalam mempercepat proses pencarian. Tim juga terus memantau kondisi cuaca dan kestabilan tanah untuk memastikan keselamatan personel yang terlibat.
Perpanjangan waktu pencarian selama 3 hari itu menjadi harapan terakhir bagi keluarga korban yang masih menunggu kepastian nasib kerabat mereka. Tim SAR berkomitmen untuk terus melakukan upaya maksimal hingga batas waktu yang ditetapkan, dengan harapan dapat menemukan seluruh korban yang masih hilang.


















