illustrasi aktivitas ekspor (pexels.com/Chanaka)
Imbas dari gagalnya negosiasi tersebut, Wisnu berpikiran jika pengusaha Indonesia tidak boleh lagi menggantungkan pasar ke Amerika Serikat.
"Kita buka pasar nontradisional. Selama ini kan Amerika yang terbesar, kemudian negara-negara di Eropa," katanya.
Wisnu juga menyinggung sikap pengusaha Indonesia yang harus beralih mencari potensi pasar negara lain. Ia menilai beberapa negara yang cukup potensial untuk menjadi pasar baru ekspor Indonesia, di antaranya negara-negara di kawasan Timur Tengah.
"Selain itu, India juga memiliki populasi besar, China besar," jelasnya.
Langkah lain adalah kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk masuk BRICS (Brazil, Rusia, India, China, and South Africa) juga akan dimanfaatkan untuk penetrasi pasar.