Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Peternak di Boyolali Semakin Produktif Berkat Listrik Andal dari PLN

Peternak sapi di Boyolali mendapat dukungan sambungan listrik baru dengan daya 164 kilo Volt Ampere (kVA) dari PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta melalui program elektrifikasi agrikultur. (Dok. PLN)
Peternak sapi di Boyolali mendapat dukungan sambungan listrik baru dengan daya 164 kilo Volt Ampere (kVA) dari PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta melalui program elektrifikasi agrikultur. (Dok. PLN)

Boyolali, IDN Times – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta memaknai Hari Lahir Pancasila dengan menegaskan komitmen dalam mendukung sektor agrikultur melalui program Electrifying Agriculture. Hal ini diwujudkan melalui penyalaan sambungan listrik baru dengan daya 164 kilo Volt Ampere (kVA) untuk UD. Pramono, salah satu pengepul susu sapi terbesar di Boyolali, Jawa Tengah.

1. Jalur listrik juga dimanfaatkan usaha lain

Peternak sapi di Boyolali mendapat dukungan sambungan listrik baru dengan daya 164 kilo Volt Ampere (kVA) dari PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta melalui program elektrifikasi agrikultur. (Dok. PLN)
Peternak sapi di Boyolali mendapat dukungan sambungan listrik baru dengan daya 164 kilo Volt Ampere (kVA) dari PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta melalui program elektrifikasi agrikultur. (Dok. PLN)

UD. Pramono merupakan pengepul susu sapi terbesar di Boyolali, mengelola hingga 20.000 liter susu segar per hari dari lebih dari 1.500 peternak yang tersebar di wilayah Boyolali dan Klaten. Usaha ini juga berperan aktif dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta memasok susu ke berbagai desa wisata di sekitarnya.

Dalam rangka menguatkan sinergi antar lembaga sekaligus meninjau langsung dampak dari program Electrifying Agriculture, Direktur Retail & Niaga PT PLN (Persero), General Manager PLN UID Jateng & DIY, serta Ketua Komite Pengawas Perpajakan (Komwasjak) Kementerian Keuangan RI mengunjungi UD. Pramono.

“Selain melistriki UD. Pramono, jalur listrik yang tersedia dapat dimanfaatkan oleh penggerak usaha-usaha lain, sehingga dapat mendorong peningkatan produktivitas dan perekonomian masyarakat sekitar,” ungkap Ketua Komwasjak Kementerian Keuangan RI, Amien Sunaryadi dalam keterangan resmi, Rabu (28/5/2025).

Menurut dia, PLN diharapkan dapat memperluas identifikasi potensi-potensi usaha yang membutuhkan listrik, sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi maupun perindustrian masyarakat sekitar.

2. Dorong pemerataan energi dan kesejahteraan masyarakat pedesaan

Peternak sapi di Boyolali mendapat dukungan sambungan listrik baru dengan daya 164 kilo Volt Ampere (kVA) dari PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta melalui program elektrifikasi agrikultur. (Dok. PLN)
Peternak sapi di Boyolali mendapat dukungan sambungan listrik baru dengan daya 164 kilo Volt Ampere (kVA) dari PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta melalui program elektrifikasi agrikultur. (Dok. PLN)

Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti menyampaikan, melalui program Electrifying Agriculture, pihaknya berharap para peternak dapat menekan biaya operasional, meningkatkan produktivitas, dan menjadikan listrik sebagai penopang pertumbuhan ekonomi desa yang berkelanjutan.

Perluasan listrik ke sektor agrikultur seperti ini adalah bentuk nyata kehadiran PLN dalam mendorong pemerataan energi dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

“PLN tidak hanya melistriki pelanggan, tetapi juga membawa energi perubahan untuk desa. Perluasan jaringan listrik di Desa Singosari ini membuktikan bahwa dengan kerja sama semua pihak, energi bisa menjangkau sektor produktif masyarakat dan mendorong kemandirian desa,” ujar General Manager PLN UID Jateng dan DI Yogyakarta, Sugeng Widodo.

Pembangunan jaringan listrik ke UD. Pramono bukan tanpa tantangan. Sejak awal November 2024, PLN melakukan berbagai koordinasi intensif dengan Pemkab Boyolali, perangkat desa, hingga instansi teknis seperti DLH dan Dinas PU untuk perizinan penanaman tiang dan pemangkasan pohon. Proses pembangunan jaringan 3 phasa sepanjang 1.600 meter ini harus melewati jalur ekstrem yang melibatkan dua desa dan ruas jalan kabupaten, serta memastikan jalur tetap aman dari gangguan eksternal. 

3. Biaya produksi turun hingga 70 persen

Peternak sapi di Boyolali mendapat dukungan sambungan listrik baru dengan daya 164 kilo Volt Ampere (kVA) dari PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta melalui program elektrifikasi agrikultur. (Dok. PLN)
Peternak sapi di Boyolali mendapat dukungan sambungan listrik baru dengan daya 164 kilo Volt Ampere (kVA) dari PLN UID Jawa Tengah dan DI Yogyakarta melalui program elektrifikasi agrikultur. (Dok. PLN)

Berkat sinergi semua pihak dan semangat melayani, pekerjaan fisik berhasil diselesaikan hanya dalam 17 hari kerja efektif. Peningkatan jaringan ini tidak hanya bermanfaat bagi UD. Pramono, tapi juga meningkatkan keandalan listrik seluruh desa, dari 1 phasa menjadi 3 phasa, sehingga membuka peluang baru bagi UMKM, petani, dan pelaku industri rumahan.

Pemilik UD. Pramono, Pramono menyampaikan, dampak langsung dari konversi energi ke listrik PLN yang telah dimanfaatkan sejak Januari 2025. Dengan beralih ke listrik PLN, biaya produksinya turun lebih dari 70 persen, proses produksi lebih lancar, pelayanan konsumen meningkat, dan penggunaan minyak solar berkurang drastis, yang juga berdampak positif terhadap lingkungan.

Hingga April 2025, telah ada 496 pelaku usaha agrikultur di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang merasakan manfaat program Electrifying Agriculture.

Dengan semangat Hari Lahir Pancasila yang mengedepankan keadilan sosial dan gotong royong, PLN terus bertransformasi menjadi mitra pembangunan desa dan sektor produktif masyarakat melalui energi yang andal, bersih, dan terjangkau.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
Anggun Puspitoningrum
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us