Resmi Naik 250 Persen, Warga Desa Wukirsari Pati Bayar PBB Rp250 Ribu

- Warga Desa Wukirsari Pati membayar PBB naik 250 persen
- Harga tanah di desa masih murah, warga tidak keberatan dengan kenaikan tarif
- Pihak desa berharap kenaikan PBB dapat membantu pembangunan infrastruktur desa
Pati, IDN Times - Keputusan Bupati Pati Sudewo yang menaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen nyatanya langsung dirasakan warga setempat. Di Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, sejumlah warga diketahui telah membayar PBB setelah adanya pengumuman kenaikan tarif sebesar 250 persen.
Kades Wukirsari Kecamatan Tambakromo Pati, Sulistyono mengaku dengan populasi warga desanya lebih dari 500 kepala keluarga (KK), hampir seluruhnya sudah membayar PBB sejak beberapa hari terakhir.
"Kami memang sudah tahu kalau PBB-nya naik 250 persen. Sudah diumumkan juga ke semua warga. Ya gak ada persoalan," kata Sulis saat dihubungi IDN Times, Rabu (6/8/2025).
Harga tanah di Desa Wukirsari masih murah

Ia bilang setelah mengetahui pungutan PBB dinaikan secara drastis, rata-rata warganya tidak keberatan. Sebab kebanyakan warga desanya tidak memiliki lahan rumah yang luas.
Apabila membandingkan harga tanah di perkotaan, mayoritas harga tanah di Desa Wukirsari juga relatif murah.
"Di desa saya itu tanah per meternya masih murah. Gak kayak di kota. Di sini semeter masih Rp250 ribu," terangnya.
PBB Desa Wukirsari terakhir naik 2012

Lebih lanjut pihaknya mengamini pernyataan Bupati Pati Sudewo bahwa Kabupaten Pati tidak pernah mengalami kenaikan PBB selama 14 tahun.
Di Desa Wukirsari, katanya pungutan PBB juga tidak mengalami kenaikan. Terakhir kali PBB dinaikan tahun 2012 silam.
"Setahu saya dan info-info dari warga di sini PBB terakhir naik tahun 2012. Sampai sekarang gak pernah naik lagi. Ya mungkin itu yang dimaksud Pak Bupati," paparnya.
Dengan adanya kenaikan pungutan PBB sebesar 250 persen, Sulis menuturkan PBB yang dibayarkan tiap warganya antara Rp30 ribu sampai Rp250 ribu.
"Bagi warga saya gak ada masalah. Karena harga tanahnya murah, lahan di desa juga ndak terlalu luas. Ya kebanyakan warga bayarnya PBB Rp30 ribu paling murah. Sampai paling mahal PBB-nya Rp250 ribu," ungkapnya.
Berharap dapat bagi hasil PBB yang lebih besar

Kendati begitu, Sulis berharap dengan kenaikan PBB saat ini, paling tidak bisa membantu pembangunan infrastruktur Desa Wukirsari.
Apabila tahun kemarin bagi hasil PBB, Desa Wukirsari memperoleh pagu Rp50 juta. Maka dengan naiknya pungutan PBB sebesar 250 persen, harapannya desanya dapat bagi hasil lebih besar.
"Kami harapannya dapat pagu bagi hasil PBB yang melebihi tahun kemarin. Soalnya jalan desa mesti diperbaiki, kami juga pengin memperbaiki jalan makom (pemakaman), jalan tembus dan jalan lainnya," ujarnya.