Satgas PPKS Undip Ungkap Penyalahgunaan Teknologi Picu Seks Bebas

Intinya sih...
- Satgas PPKS Undip menyoroti penyalahgunaan teknologi informasi yang membuat etika sosial semakin longgar.
- Ketua Satgas PPKS Undip, Dr. Hastaning Sakti, mengkhawatirkan penyalahgunaan teknologi dan dampaknya terhadap norma sosial.
- Rektor Undip, Prof. Suharnomo, menekankan pentingnya nilai Pancasila dalam mencegah kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Semarang, IDN Times - Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menyoroti maraknya penggunaan teknologi informasi yang cenderung disalahgunakan selama ini. Pasalnya, penyalahgunaan perangkat teknologi telah membuat etika sosial menjadi makin longgar.
1. Satgas PPKS Undip beberkan fakta dampak penyalahgunaan perangkat teknologi
Ketua Satgas PPKS Undip, Dr Hastaning Sakti, menyatakan kekhawatirannya terhadap penyalahgunaan teknologi informasi oleh orang-orang yang tidak bermoral.
"Itulah yang menjadi concern kita sebagai lembaga pendidikan tinggi yang menjaga martabat bangsa," ujar Dekan Fakultas Psikologi Undip tersebut, Rabu (26/6/2024).
2. Bisa memicu kekerasan seksual dan seks bebas
Ia pun menyebut bahwa adanya penyalahgunaan perangkat teknologi telah menimbulkan norma sosial atas moral, martabat dan etika yang semakin longgar.
Hal ini secara bersamanya dengan penyalahgunaan teknologi informasi dapat berujung pada bebasnya aksi seksual, kekerasan seksual, dan perundungan di berbagai kalangan.
Dalam kegiatan deklarasi dan sosialisasi program pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di Engineering Hall Lantai 5 Gedung Dekanat Fakultas Teknik, dirinya menaruh harapan agar acara tersebut dapat memantik solusi positif.
Sehingga kampusnya dapat menjadi teladan bagi perguruan tinggi lainnya di lingkungan Kemendikbudristek dalam upaya menuju kampus zero kekerasan seksual.
3. Rektor Undip imbau junjung nilai Pancasila
Terpisah, Rektor Undip Prof Suharnomo mengatakan dinamika humanisme memang selalu berkembang sepanjang waktu.
Nilai-nilai moral turut berkembang dan berubah. Oleh karena itu, ia mengemukakan bangsa Indonesia hendaknya mengikuti nilai-nilai yang ada dalam Pancasila yang sebagian besar bersumber pada adat, budaya, bangsa, dan agama sebagai kerangka moral.
"Nilai-nilai yang kita junjung adalah Pancasila. Titik. No debat,” ujarnya.
4. Janji cegah kekerasan seksual di kampus
Meskipun ada perbedaan nilai antara humanisme, Pancasila, dan agama, menurutnya, semua pasti menolak kekerasan seksual. “Kita berkomitmen untuk mencegah kekerasan seksual di lingkungan kampus, dan berharap membawa kabar ini untuk seluruh masyarakat," kata Suharnomo.
Adapun untuk sosialisasi penanganan kekerasan seksual dibuka oleh Prof Suharnomo. Tema yang diangkat dalam sosialisasi ini Sinergitas Fakultas & Universitas dalam Peran Pengupayaan UNDIP Aman dari Kekerasan Seksual.
Tujuan dari sosisalisasi adalah untuk memberikan pemahaman tentang kekerasan seksual, korban, pelaku, dan faktor-faktor yang memengaruhi kekerasan seksual, serta peran Undip dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.