Sedot Banjir Kaligawe Semarang, 4 Pompa Beroperasi di Kali Sringin

- Rumah Pompa Kali Sringin di Sayung, Demak mendapat tambahan dua unit pompa dari BBWS.
- Penambahan dua unit pompa ini dilakukan agar penyedotan genangan banjir di kawasan Kaligawe, Kota Semarang bisa segera surut.
- 4 pompa beroperasi di Kali Sringin untuk mengatasi banjir di Semarang.
1. Genangan di Kaligawe turun 27 cm

‘’Hari ini genangan di kawasan Kaligawe mengalami penurunan hingga 27 sentimeter (cm). Hal ini berkat tambahan dua unit pompa dari BBWS di Rumah Pompa Kali Sringin, sehingga kini total terdapat empat unit pompa yang beroperasi dengan kapasitas total mencapai 8.000 liter per second (LPS),’’ ungkap Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng di sela meninjau langsung ke sejumlah titik banjir di wilayah Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Senin (27/10/2025) dini hari.
Upaya itu dilakukan secara maksimal untuk percepatan penanganan banjir di Kota Semarang, khususnya di kawasan yang tergenang seperti Jalan Raya Kaligawe lekas surut.
Selanjutnya, wali kota didampingi Asisten Ekonomi dan Kesra, Asisten Administrasi Umum, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Kesehatan, serta sejumlah pejabat terkait lainnya juga meninjau sejumlah kawasan di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul.
Peninjauan ini untuk memastikan penanganan banjir berjalan cepat dan efektif, sekaligus mendengarkan langsung keluhan serta kebutuhan warga terdampak.
2. Dinkes diminta pantau potensi penyakit pasca banjir

Agustina menyampaikan, pemkot terus berupaya melakukan langkah-langkah dalam mengatasi banjir, terutama di kawasan rawan seperti Kaligawe dan Genuk.
“Kami bergerak malam ini untuk memastikan pompa-pompa air berfungsi optimal dan tidak ada kendala teknis di lapangan. Semua jajaran siaga agar genangan bisa segera surut dan aktivitas warga kembali normal,” ujarnya.
Selain meninjau infrastruktur pengendali banjir seperti Rumah Pompa Pasar Waru dan saluran air, wali kota juga meninjau kondisi warga di sejumlah titik genangan. Dirinya menginstruksikan agar tim kesehatan dari Dinas Kesehatan terus memantau potensi penyakit pasca banjir dan memastikan ketersediaan layanan kesehatan serta obat-obatan di wilayah terdampak.
“Selain penanganan teknis, perhatian terhadap kesehatan warga juga penting. Kami pastikan kebutuhan dasar seperti air bersih, makanan, dan layanan kesehatan terpenuhi,” tambahnya.
3. Evaluasi sistem drainase dan pompa air terus dilakukan

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono menegaskan bahwa pihaknya terus bersiaga 24 jam bersama tim gabungan.
“Tim BPBD bersama Dinas PU, DKK, dan relawan telah disiagakan di titik-titik rawan untuk membantu evakuasi dan penanganan cepat bila hujan deras kembali turun,” ujarnya.
Pemerintah Kota Semarang memastikan pemantauan akan terus dilakukan, termasuk evaluasi sistem drainase dan kesiapan pompa-pompa air di seluruh wilayah rawan banjir.

















