Semarang Bangun 1.000 Titik Sumur Resapan untuk Kurangi Risiko Banjir

- Pemerintah Kota Semarang meluncurkan program pembangunan 1.000 titik sumur resapan.
- Program ini merupakan bagian dari implementasi strategi Zero Delta-Q untuk mengendalikan limpasan air hujan di kawasan Semarang atas.
- Program ini bertujuan untuk mengurangi risiko banjir di wilayah Semarang atas seperti Banyumanik, Gunungpati, Mijen, dan Ngaliyan.
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang meluncurkan program strategis pembangunan 1.000 titik sumur resapan. Program ini merupakan bagian dari implementasi strategi Zero Delta-Q yang bertujuan untuk mengendalikan limpasan air hujan di hulu, khususnya di kawasan Semarang atas seperti Banyumanik, Gunungpati, Mijen, dan Ngaliyan sebelum mengalir ke wilayah hilir.
1. Kurangi risiko banjir

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengatakan, program 1.000 sumur resapan merupakan upaya konkret Pemerintah Kota Semarang dalam mengurangi risiko banjir.
"Nanti yang daerah bawah, akan dibantu dengan program yang lain, misalnya di tiap-tiap rumah dibuatkan biopori. Sumur resapan memang di area pemukiman yang ruang hijaunya tertutup
untuk bangunan, sehingga dibuatkan sumur resapan untuk penampung air," ungkapnya di sela acara jalan sehat bersama warga di Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Minggu (10/8/2025).
Acara peluncuran 1.000 sumur resapan ditandai dengan penyerahan secara simbolis kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dan penyerahan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada warga yang membutuhkan. Agustina berharap program ini dapat berjalan sukses dengan adanya sinergi dari seluruh pihak.
2. Gelar Gerakan Pangan Murah serentak

"Pembangunan 1.000 titik sumur resapan ini adalah wujud komitmen kita dalam menjaga kota. Ini bukan sekadar angka, melainkan representasi dari upaya kita bersama," tegas wali kota.
Pada kesempatan itu, juga diadakan Gerakan Pangan Murah atau GPM melalui program Kempling Semar yang diadakan di 1.530 titik se-Kota Semarang. Melalui konferensi via zoom, Agustina menyapa langsung masyarakat yang turut serta dalam kegiatan tersebut.
Gerakan Pangan Murah ini merupakan kolaborasi Pemerintah Kota dengan Bulog, Bank Indonesia, dan dinas terkait untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan.
3. Sosialisasi pencairan bansos RT Rp25 juta

"Alhamdulillah, dengan adanya gerakan ini, kemarin diumumkan pada High Level Meeting se-Indonesia bahwa kota Semarang proses pengendalian (inflasinya) yang paling hebat. Ini bukti bahwa Kempling Semar sangat efektif," tambahnya.
Acara yang dipenuhi semangat kebersamaan ini juga menjadi ajang sosialisasi pencairan dana operasional RT sebesar Rp25 juta per RT per tahun yang sudah dapat segera diproses. Agustina menegaskan bahwa semua kegiatan ini dirancang untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat.
"Hore-hore bareng AWP berarti pangan ada, badan sehat, dan hati pun senang," pungkas wali kota.