5 Masalah Kesehatan Siswa di Semarang saat Pemeriksaan Gratis

- Siswa di Semarang mengalami masalah kesehatan saat pemeriksaan gratis
- Masalah tersebut ditemukan mulai dari jenjang SD hingga SMA
- Dinas Kesehatan Kota Semarang akan melakukan intervensi untuk mengatasi masalah tersebut
Semarang, IDN Times - Sejumlah masalah kesehatan ditemukan pada siswa mulai jenjang SD hingga SMA saat mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) di Kota Semarang. Dari kondisi itu Dinas Kesehatan Kota Semarang akan melakukan intervensi untuk mengatasi masalah tersebut.
1. Kelebihan berat badan jadi kasus terbanyak

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, ada 13 jenis pemeriksaan kesehatan pada siswa jenjang SD dan 15 jenis untuk siswa SMP dan SMA.
‘’Dari hasil pemeriksaan kesehatan untuk pelajar tersebut, masalah yang ditemukan antara lain obesitas, karies gigi, pre-hipertensi, pre-diabetes, hingga masalah pada telinga,’’ ungkapnya, Sabtu (9/8/2025).
Dinas Kesehatan mencatat, lima kasus terbanyak adalah status gizi kelebihan berat badan sebesar 74 persen. Kemudian, karies gigi 30 persen, pre-hipertensi 5,3 persen, diabetes 0,14 persen, dan pre-diabetes 5,65 persen.
2. Dinas Kesehatan akan lakukan intervensi

Hakam menuturkan, pihaknya akan langsung melakukan intervensi atau tindak lanjut untuk mengatasi setiap masalah kesehatan tersebut.
"Setiap begitu dia ketahuan 'abnormality', misalnya berat badannya berlebih dan sebagainya, pasti nanti akan ditindaklanjuti oleh teman-teman yang ada di puskesmas," katanya.
Bahkan, kata dia, penanganan lebih lanjut juga akan dilakukan oleh tim dokter spesialis sesuai dengan permasalahan kesehatan siswa yang bersangkutan.
3. Sudah 24.900 siswa terlayani

Selain itu, Dinas Kesehatan juga akan terus memperbaharui data sampai dengan pemeriksaan kesehatan pada siswa di Kota Semarang rampung.
"Nanti kalau pemeriksaan sudah 100 persen cakupannya, maka kami akan 'update' lagi (jenis penyakitnya, red.) di 'dashboard' Dinkes," terangnya.
Sementara itu, dari program pemeriksaan kesehatan gratis itu sudah 24.900 siswa terlayani dari 100 ribu siswa yang mendaftar.
Para pelajar itu tersebar di 1.023 sekolah, yakni 613 sekolah dasar (SD), 230 sekolah menengah pertama (SMP), dan 182 sekolah menengah atas (SMA).